Pantai Baro Gebang Mekar Jadi Ikon Kuliner dan Wisata Bahari

Pantai Baro Gebang Mekar Jadi Ikon Kuliner dan Wisata Bahari

EKSOTIS: Pengelola Pantai Baro bertekadan akan menjadikan lokasi pantai sebagai ikon kuliner dan wisata bahari. Tampak perahu wisata, salah satu wahana di Pantai Baro.-Deni Hamdani-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Pantai Baro Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang yang baru kembali dibuka untuk wisatawan umum menyimpan potensi wisata bahari.

Dari mulai ekowisata mangrove hingga kuliner bahari. Pemdes setempat bertekad menjadikan Pantai Baro sebagai ikon wisata dan kuliner bahari di wilayah Timur Cirebon.

Ketua BUMDes Gebang Mekar selaku pengelola Pantai Baro Gebang Mekar, H Dade Mustofa mengatakan, pihaknya sengaja me-launching kembali Pantai Baro Gebang untuk umum karena animo masyarakat bekunjung ke Pantai Baro cukup besar.

Dijelaskannya, Pantai Baro memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar sebagai ikon kuliner dan wisata bahari. Apalagi, pasca dilakukan revitalisasi dan penataan, keberadaan Pantai Baro semakin eksotis.

BACA JUGA:GIIAS 2024 Jadi Saat yang Tepat Untuk Beli Mobil Daihatsu

“Kita akan coba bangun ekowisata mangrove, dan sementara yang ada yaitu wisata pantai seperti perahu wisata, taman pantai, kuliner dan lainnya,” tuturnya.

Yang tidak kalah penting, lanjut Dade, untuk menjadikan Pantai Bari sebagai ikon lokasi kuliner dan wisata bahari, perlu akses jalan yang baik bagi para wisatawan.

Sehingga, para wisatawan bisa nyaman ketika menuju lokasi wisata. Saat ini, lanjut Dade, warga dan wisatawan sangat terkendala akeses masuk menuju Pantai Baro. Satu-satunya akses jalan yang memungkinkan adalah dengan memperbaiki Jalan Lingkar Gebang.

“Jalan Lingkar Gebang sebagai akses masuk yang paling ideal ke lokasi Pantai Baro, Namun, sampai saat ini belum selesai-selesai pembangunannya,” ujar Dade.

BACA JUGA:Brand Value BRI Meroket 30 Persen Jadi USD11,25 Miliar, Catatkan Pertumbuhan Tertinggi di Asia Tenggara

Jika wisatawan menggunakan akses jalan warga sekitar, sambungnya, ruas jalan sangat sempit dan bisa membuat kemacetan.

“Orang luar daerah melihat akses masuknya dulu, kalau akses masuknya sempit dan menggunakan jalan masyarakat nelayan, maka tentu orang akan berpikir ulang mengunjungi wisata Pantai Baro,” tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: