Soal Pilbup Kuningan, Bagaimana Sikap Politik Karang Taruna? Mumuh Bilang Begini

Soal Pilbup Kuningan, Bagaimana Sikap Politik Karang Taruna? Mumuh Bilang Begini

Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Mumuh Muhyiddin (kiri). Karang Taruna belum menentukan sikap politik jelang Pilbup Kuningan. Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM – Bagaimana sikap politik Karang Taruna Kabupaten Kuningan terkait dengan Pilbup 2024?

Baru-baru ini Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan, Mumuh Muhyiddin mengungkapkan, bahwa pihaknya belum menentukan sikap politik jelang Pilbup 2024.

Padahal nuansa politik di Kota Kuda sudah mulai memanas beberapa bulan terakhir. Sudah bermunculan sejumlah kandidat calon bupati.

Jelang Pilkada, Karang Taruna bisa jadi organisasi incaran para calon bupati karena memiliki basis massa hingga ke desa-desa.

BACA JUGA:Pengemudi Ojol Ditusuk Preman, Meninggal dengan Pisau Tertancap Tembus ke Paru-paru

BACA JUGA:Siswa SD Indramayu Meninggal di Sekolah, Begini Perkembangan Kasus Setelah Polisi Turun Tangan

Namun demikian, Mumuh menegaskan, bahwa menjelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati ke KPU pada 27-29 Agustus 2024, Karang Taruna Kuningan belum menentukan sikap politik.

Baru-baru ini Mumuh mengungkapkan, bahwa hingga saat ini organisasi yang dia pimpin belum menentukan dukungan kepada salah satu calon bupati.

"Ya, sampai hari ini kami belum bisa bersikap,” katanya dikutip dari Radar Kuningan, Rabu 7 Agustus 2024. 

“Kita (Karang Taruna) sekarang sedang fokus di rangkaian kegiatan Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT), bekerja sama dengan Karang Taruna Kecamatan Kramatmulya, Karang Taruna Desa Cilaja, dan pemerintah desa setempat," imbuhnya.

BACA JUGA:Ribuan Personel Gabungan Amankan Kerusuhan Massa di Cirebon

BACA JUGA:Target Utama PSSI, 2 Pemain Keturunan Indonesia Bakal Jalani Naturalisasi?

Mumuh menjelaskan, bahwa kegiatan BBKT diawali dengan khitanan masal yang sukses bekerja sama dengan RSU KMC.

"Nanti ada arak-arakan burok untuk menghibur anak-anak yang sudah disunat, tanggal 17 Agustus setelah upacara di Lapang Bola Cilaja. Ada juga musik etnik Sunda modern, dan puncaknya wayang golek. Insya Allah akan dihadiri juga oleh Kang Dedi Mulyadi, tokoh Budaya Jawa Barat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: