Ada Fenomena Astronomi Bulan Bergerak Menjauhi Bumi, Berikut Penjelasan BRIN
Bulan melakukan rotasi dengan menjauhi bumi.-Foto : pexels.com-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Belakangan ini diprediksi akan terjadi pergerakan bulan menjauhi bumi.
Fenomena astronomi ini akankah berdampak pada kehidupan umat manusia di bumi?
Dalam keterangannya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan pergerakan Bulan yang menjauhi bumi disebabkan oleh interaksi antara bumi, bulan dan matahari.
BACA JUGA:Ditunjuk Jadi Lokasi Pemeriksaan Kesehatan Cakada, RSD Gunung Jati Lakukan Persiapan
BACA JUGA:Indra Sjafri Rotasi Pemain, Timnas Indonesia U-20 Harus Terima Kekalahan 0-2 dari Thailand
"Akibatnya rotasi Bumi akan melambat, Bulan menjauh, dan revolusi Bulan melambat atau periodenya makin panjang," kata Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin, Jumat 30 Agustus 2024.
Menurut Thomas, setiap tahun, bulan bergerak 3,5 centimeter menjauh dari Bumi. Hal ini membuat rotasi Bumi melambat 0,002 detik per abad.
Dengan kata lain, setiap 100.000 tahun durasi satu hari di Bumi hanya bertambah dua detik.
BACA JUGA:Laskar Macan Ali Dukung Pasangan Cakada Eti-Suhendrik di Pilkada Kota Cirebon 2024
BACA JUGA:Pendaftaran Cakada di Pilkada 2024 Resmi Ditutup, Inilah Tahapan Selanjutnya yang Dilakukan KPU
BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon Belum Juga Tuntas, Ini Dia Kekhawatiran Terbesar Reza Indragiri
Sedangkan penambahan waktu satu hari di Bumi hingga menjadi 25 jam, Thomas memperkirakan hal tersebut baru terjadi 180 juta tahun mendatang.
Oleh karenanya, menurut Thomas, dampak pergeseran bulan menjauhi bumi baru terasa oleh manusia dalam jangka waktu yang sangat panjang.
"Dampaknya baru terasa itu miliaran tahun mendatang. Manusia sekarang tidak akan merasakan. Suatu saat nanti, satu hari di bumi sama dengan satu bulan, satu kali bulan mengitari bumi, atau sekitar 48 hari menurut hitungan sekarang," paparnya.
BACA JUGA:5 Pengedar Narkoba Diringkus Jajaran Polres Cirebon Kota
Beberapa waktu yang lalu, langit Indonesia menampakkan suatu fenomena astronomi unik yakni parade planet, di mana sebanyak enam planet terlihat berada dalam posisi sejajar.
Adapun planet yang bisa disaksikan di langit Indonesia antara lain Jupiter, Mars, dan Saturnus sebagai planet terang. Lalu ada Merkurius yang nampak sebagai planet redup.
"Ada tiga planet terang yang bisa dilihat pagi pukul 05.00, yakni Jupiter, Mars, dan Saturnus. Plus planet redup Merkurius," kata Thomas.
Thomas mengungkapkan hanya planet Mars, Jupiter, dan Saturnus yang dapat dilihat dengan mata telanjang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase