Beras dan Cabe Penyebab Inflasi Naik 0.37 Persen

Beras dan Cabe Penyebab Inflasi Naik 0.37 Persen

KESAMBI - Kenaikan harga beras dan cabe rawit belakangan ini, berdampak terhadap naiknya angka inflasi Kota Cirebon. Kepala BPS Kota Cirebon, Imron Budiyanto didampingi Kasi Distribusi Statistik, Nurhidayat menyatakan, pada bulan Februari lalu, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0.37 persen. \"Penyebab inflasi karena faktor naiknya sejumlah bahan pokok, seperti beras, melon, cabe rawit, telur dan tomat,\" ujarnya dalam rilis yang diterima Radar, kemarin. Namun demikian, lanjut Imron, dari seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Pulau Jawa, inflasi Kota Cirebon masih terbilang rendah. Ia menjelaskan, di Jawa Barat, Kota Tasikmalaya mengalami inflasi tertinggi dengan angka sebesar 0.71 persen. Sedangkan inflasi terendah dialamai Kota Bogor dengan 0.35 persen. BPS mencatat secara nasional, pada bulan Februari kemarin, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0.26 persen. \"Untuk Jawa Barat sendiri mengalami inflasi sebesar 0.45 persen. Jadi, angka inflasi Kota Cirebon lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Barat, dan lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional,\" terangnya. Pada awal tahun ini juga, lanjut Imron, BPS mulai menerapkan sistem baru dalam mengukur angka inflasi, yakni dengan menggunakan IHK tahun dasar 2012. Ada beberapa perubahan dasar dalam menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) baru ini. Perlu diketahui, sebelumnya BPS masih menggunakan IHK standar lama tahun 2007. \"Perubahan khususnya mengenai cakupan kotapaket komoditas dan diagram timbang,\" ujarnya. Imron menambahkan, perubahan ini berdasarkan pada hasil Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan pada tahun 2012. Dalam hasil IHK itu, mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi pada masyarakat dibandingkan hasil SBH sebelumnya. Survei Biaya Hidup sendiri dilakukan setiap lima tahun sekali, untuk mengukur pola konsumsi di masyarakat. Ia juga menerangkan, dari total 26 kota IHK di Pulau Jawa, Kota Cirebon menempati peringkat kedua akibat dampak inflasi yang dirasakan dari kenaikan harga beras. Kondisi ini menurutnya wajar, karena Kota Cirebon bukan daerah penghasil (lumbung) beras. Sehingga dampak kenaikan sangat dirasakan, akibat faktor distribusi ke wilayah Cirebon. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: