Makam Putri Pajajaran di Desa Dukuhmaja, Kuningan, Ada Tradisi Nyuguh yang Digelar Tiap Tahun

Makam Putri Pajajaran di Desa Dukuhmaja, Kuningan, Ada Tradisi Nyuguh yang Digelar Tiap Tahun

Masyarakat Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan mengarak gunungan hasil bumi dan sesaji saat tradisi nyuguh ke Makam Buyut Pakuan. -Istimewa -Radar Cirebon

RADAR CIREBON – Ada makam Putri Pajajaran di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan.

Dan ada juga tradisi hajat bumi ‘Nyuguh’ yang masih rutin digelar setiap tahun tiap Jumat pertama bulan Mulud.  

Ratusan warga Dukuhmaja antusias mengikuti rangkaian kegiatan tradisi turun temurun tersebut, Jumat pekan lalu.

Kali ini, ritual tahunan warga Dukuhmaja ini dihadiri oleh Pj Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat. Para pejabat Muspika Luragung juga hadir.

BACA JUGA:5 Orang Terluka, Diduga Tawuran Geng Motor di Indramayu

BACA JUGA:PKS Jabar Gelar Konsolidasi, Aher Jadi Ketua Pemenangan ASIH

Warga mengarak hasil bumi yang telah ditata sedemikian rupa berbentuk gunungan menuju kompleks pemakaman Buyut Ratu Pakuan. 

Siapa Buyut Pakuan? Warga setempat meyakini bahwa, yang dimaksud Buyut Pakuan adalah Diah Pitaloka, salah satu putri Prabu Siliwangi

Di antara arak-arakan itu, ada juga nasi tumpeng dan 40 pincuk sesaji. Menunya khas. Seperti bubur lempong, telur asin bulat dan ikan jaha.

Konon ikan jaha ini merupakan ikan asin kesukaan para prajurit Pajajaran.

BACA JUGA:Dari Curug Hingga Pantai Warnai Kegiatan Sunmori ADV Riders Bandung

BACA JUGA:Polresta Cirebon Amankan Seorang Pengedar OKT di Dukupuntang

Hasil bumi dan sesaji yang diarak dikawal pula oleh para pemuda yang sudah didandani ala prajurit kerajaan.

Dilengkapi dengan senjata tombak dan tameng. Sementara itu, arak-arakkan dimulai dari Alun-alun Desa Dukuhmaja. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari makam keramat Buyut Ratu Pakuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: