GMC Tak Penuhi Panggilan Kepolisian

GMC Tak Penuhi Panggilan Kepolisian

CIREBON – Aktivis Gerakan Muslim Cirebon (GMC), hingga kemarin, belum memenuhi panggilan Polres Cirebon Kota (Ciko) atas pengakuan bertanggung jawab dalam insiden perusakan pagar Karaoke Fantasy beberapa waktu lalu. Ketua Gapas, Andi Mulya kepada Radar mengatakan, aktivis GMC, Faisal hingga saat ini belum bisa memenuhi panggilan Polres Ciko karena yang bersangkutan berhalangan hadir. Kemungkinan, kata Andi, Faisal akan memenuhi undangan Polres Ciko setelah mendapat surat panggilan kedua atau ketiga. Terpisah, Kapolres Ciko Drs AKBP Herukoco MSi kepada Radar sekitar pukul 11.00 WIB kemarin, menjelaskan  pemanggilan kepolisian kepada GMC sebenarnya dalam rangka kewajiban penyidik memanggil pihak-pihak yang dianggap  mengetahui insiden Karaoke Fantasy. Untuk itu, dia berharap GMC memenuhi undangan dari pihak penyidik. “Sampai saat ini saya belum mendapat informasi rencana GMC tidak hadir memenuhi undangan penyidik,” kata Herukoco. Dia menegaskan, kepolisian bekerja berdasarkan hukum positif, apalagi ada pihak yang melaporkan kejadian tersebut. Sebagai pelayan masyarakat, pihaknya mesti menanggapi laporan yang masuk ke kepolisian. “Saat ini Fantasy tidak menjual miras dan tidak menyediakan PL,”  ungkapnya. Mantan Kapolres Sukabumi ini menambahkan, kepolisian melayani semua pihak, baik yang mendukung maupun yang menentang keberadaan Karaoke Fantasy, sepanjang tidak berbuat anarkis. Pemerhati sosial, Ivan Maulana mengatakan, penyelesaian Karaoke Fantasy, kunci utamanya sebenarnya ada di walikota. Karena sebagai pemimpin tertinggi di Kota Cirebon memiliki kewenangan mengeluarkan izin. Kalaupun persoalan ini muncul, bisa dilihat dari berbagai aspek, termasuk potensi polemik jika suatu izin itu dikeluarkan. “Jangan-jangan di kota ini ada mafia perizinan, predikat kota terkorup nomor dua se-Indonesia bisa menjadi  indikasi maraknya mafia perizinan,” tandasnya. Ivan juga berharap persoalan ini tidak berlarut-larut, dan walikota mesti mau mendengar saran dari masyarakat. Jangan sampai masyarakat tidak percaya lagi kepada kepemimpinan Subardi dan muncul pembangkangan masyarakat atas kepemimpinan Subardi. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: