Uniknya Lukisan Prabu Siliwangi Ini, Seolah 'Hidup' dan Bisa Mengikuti Siapapun yang Meliriknya
Lukisan Prabu Siliwangi-KHOIRUL ANWARUDIN-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Salah satu koleksi di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan yang menarik perhatian pengunjung adalah Lukisan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Lukisan ini memiliki keunikan yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang.
Dalam lukisan tersebut, tampak sosok Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi yang merupakan raja terkenal dari Kerajaan Padjajaran berdiri dengan gagah seraya mengangkat tangan kirinya yang memegang keris. Ia mengenakan jubah kebesaran serta mahkotanya. Sementara di sebelah kirinya, tampak sesosok Maung Bodas (Macan Putih) yang mendampinginya.
Adapun keunikan yang dimiliki oleh lukisan tersebut terletak kesan "hidup" lukisan ini. Dimana, pada kedua mata Prabu Siliwangi yang seolah mengikuti ke arah manapun pengunjung berada. Tak hanya mata, badan, tangan dan kaki sosok Prabu Siliwangi juga seolah mengikuti para pengunjung yang melihatnya.
"Keunikan lukisan ini terletak pada kedua matanya yang seolah mengikuti di mana pun posisi kita berada," Ujar salah seorang pemandu wisata di Keraton Kasepuhan Cirebon, Iman Sugiman.
BACA JUGA:PON XXI Aceh-Sumut 2024 Ditutup, Jabar Hatrrick Juara Umum
Menurut Iman, sejumlah orang mempercayai bahwa lukisan tersebut memiliki aura mistis yang cukup kuat. Persepsi itu biasanya datang dari orang yang biasa bergelut dalam dunia supranatural.
Kendati begitu, sebagian lainnya berpandangan bahwa hal itu terjadi karena adanya ilusi optik pada lukisan tersebut. Lukisan dengan ilusi optik ini biasanya memanfaatkan struktur cahaya dan kemampuan mata manusia dalam menangkap warna, sehingga bisa dipersepsikan berbeda dari yang sebenarnya.
"Banyak persepsi yang berbeda, tergantung orang yang melihatnya," ungkapnya.
Iman menjelaskan, bahwa lukisan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi tersebut dibuat oleh seorang pelukis asal Garut bernama Ridho. Lukisan tersebut dibuatnya di Desa Sancang Kabupaten Garut pada tahun 2004.
BACA JUGA:Tak Mampu Kalahkan Indonesia, Graham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia
Desa Sancang sendiri merupakan tempat yang diyakini sebagai tempat terakhir menghilangnya Prabu Siliwangi. Disebutkan, bahwa Sang Pelukis terlebih dahulu melakulan ritual sebelum menuangkan imajinasinya di atas kain kanvas.
Setelah selesai, lukisan tersebut diserahkan ke Keraton Kesepuhan Cirebon. Pada saat itu, Keraton Kasepuhan masih dipimpin oleh Sultan Sepuh XIII PRA Maulana Pakuningrat.
"Lukisan itu pun kemudian disimpan sebagai salah satu benda koleksi di museum," Pungkasnya. (awr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: