Laporan Warga ke Disdamkarmat Semakin Nyeleneh

Laporan Warga ke Disdamkarmat Semakin Nyeleneh

Damkar menyelamatkan Kucing kejebur Sumur-Disdamkarmat-radarcirebon.com

SUMBER, RADARCIREBON.COM - Sejak fungsi penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon diterapkan, warga yang membutuhkan bantuan Damkar semakin nyeleneh. Khususnya untuk proses penyelamatan.

Tidak sedikit permohonan bantuan penyelamatan yang disampaikan warga, merupakan hal sepele yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri atau bersama tetangga sekitar.

Hal itu, diakui oleh Kabid Pemadam Penyelamatan dan Sarana Prasarana (PPSP) Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Eno Sujana. Belakangan ini, Ia sering tepak jidat, lantaran mendapat laporan dari masyarakat yang nyeleneh.

Salah satunya, pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 01.00 WIB dinihari, meminta bantuan untuk mengevakuasi tokek. Anggota pun langsung menindaklanjutinya ke lokasi kejadian.

BACA JUGA:Uniknya Lukisan Prabu Siliwangi Ini, Seolah 'Hidup' dan Bisa Mengikuti Siapapun yang Meliriknya

Setibanya di lokasi, ternyata hanya tokek kecil berukuran dua jari. "Jam 1 malam mas, ada yang telepon minta untuk mengevakuasi tokek. Kecil tokeknya, hanya dua jari. Tiga hari yang lalu ada kucing liar naik di pohon, warga juga telepon kami minta diturunkan," ujar Eno Sujana sambil geleng kepala.

Tidak sampai situ saja. Ia juga menceritakan beberapa laporan nyeleneh lainnya. Seperti adanya laporan warga yang meminta Damkar mengusir tikus di atas plafon rumah. Bahkan, ada juga yang menelepon Damkar untuk mengevakuasi ular yang posisinya ada di selokan (drenase).

Yang paling konyol lagi, ada warga yang pindahan rumah dan menelpon Damkar untuk angkat lemari. Menurut Eno, kejadian itu menjadi gambaran semakin hilangnya semangat gotong-royong di tengah masyarakat Kabupaten Cirebon.

"Yang lebih nyeleneh, di wilayah Depok. Orang pindahan rumah minta bantuan Damkar untuk angkat lemari. Ini kan sangat nyeleneh, padahal bisa minta tolong tetangga, saya hanya bisa mengelus dada," ujar Eno.

BACA JUGA:PON XXI Aceh-Sumut 2024 Ditutup, Jabar Hatrrick Juara Umum

Bahkan, pihaknya juga pernah "dikerjain" oleh laporan warga yang meminta bantuan untuk mengevakuasi ular. Setelah tim Damkar tiba di lokasi, ternyata hanya ular karet alias ular mainan. "Ternyata ular mainan," tandasnya.

Karena itu, pihaknya kini mulai melihat setiap laporan evakuasi dengan mempertimbangkan kepentingannya terlebih dahulu. Mengingat, jumlah personil Damkar juga sangat terbatas.

Ia hawatir, saat anggota di Pos Jaga minim, namun ada laporan peristiwa yang lebih besar. "Ada beberapa pos jaga yang satu regunya hanya 4 orang, itu harusnya 6 orang. Hanya pos jaga Weru dan Sumber yang 6 orang," ungkapnya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: