Keren! Sepuluh Santri BIMA Raih Beasiswa Study ke Universitas Qarawiyyin Maroko

Keren! Sepuluh Santri BIMA Raih Beasiswa Study ke Universitas Qarawiyyin Maroko

BEASISWA MAROKO. 10 santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon melanjutkan study di Universitas Al-Qarawiyyin Maroko, Madrasatul Ulum Al-Islamiyah, Casablanca.-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM  - Sepuluh santri alumni Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI) Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon melanjutkan study di Universitas Al-Qarawiyyin Maroko, Madrasatul Ulum Al-Islamiyah, Casablanca.

Mereka masuk melalui jalur beasiswa setelah berhasil mengikuti serangkaian seleksi muqobalah dari Kementrian Waqof Maroko. beasiswa Pemerintah Maroko itu diberikan setiap tahun kepada Indonesia.

Ada tiga lembaga yang bisa jadi pintu masuk santri se Indonesia ke Universitas - Universitas di Maroko, yakni, Kementerian Agama dengan 30 kuota pertahun atau ormas Islam (PBNU) dengan 30 kuota pertahun dan Pesantren BIMA Cirebon dengan kuota 10 santri pertahun. Jika dirupiahkan, beasiswa yang mereka terima sekitar Rp4 juta per-bulan.

Selasa 24 September 2024, satu dari 10 santri BIMA adalah Syah Khotami El Aulia Jazuli. Ia merupakan putra Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli Lc.

BACA JUGA:Sambut Kedatangan Prabowo Subianto ke Kota Cirebon, Aparat Gabungan Gelar Apel Pasukan

Kepada Aa, panggilan akrab Syah Khotam, Kiai Imam memberi pesan khusus. Sebab, ketika sampai di Maroko, beberapa hari kemudian ia harus berangkat menuju Syiria.

Keberangkatannya ke Syiria untuk mengikuti Daurah Internasional bagi para Dai se-dunia yang diselenggarakan Markaz as-Syam al-Islami ad-dauly, Kementrian Waqof Syiria selama 20 Hari. Aa Khotam menjadi satu dari tiga ulama utusan Indonesia dalam Daurah Internasional.

"Negeri Syiria hari ini sedang tidak aman terkait serangan Israil, mohon untuk mendoakan secara khusus bagi Aa Khotam dan umumnya kepada seluruh kader yang berangkat," kata Kiai Imam, saat acara Pelepasan Study Abroad Marocco di Joglo Agung Pesantren VIP Bina Insan Mulia 2.

Ia juga menyampaikan, bahwa dunia ini, termasuk PBB sangat lemah menghadapi Israil. Berbagai tindakan brutal Israil yang telah menghilangkan nyawa banyak orang, paling-paling hanya ditanggapi dengan kutukan atau kecaman.

BACA JUGA:Dukungan Keluarga Almarhum Acep Purnama Pilkada 2024, dr Caecillia: Tegak Lurus Dukung Ridho-Kamdan

"Dunia belum mampu memberikan resolusi tindakan yang bisa menghadang kebiadaban Israil," jelas Kiai Imam Jazuli memberikan edukasi kepada para santri yang hadir.

Menurutnya, dengan mengirim alumni ke Universitas Al-Qarawiyyin, Pesantren Bina Insan Mulia sejatinya tidak saja bertujuan untuk mempelajari pengetahuan akademik semata, tetapi juga peradaban Islam.

Kiprah Fatima al-Fihri; pendiri Universitas Al-Qarawiyyin yang merupakan kampus tertua di dunia dengan usia 1.164 tahun. Dan melahirkan para sarjana terkenal, termasuk kartografer abad ke-12 Mohammed Al-Idrisi yang petanya membantu penjelajahan Eropa selama masa Renaisans. Alumni lain yang juga sangat terkenal adalah Filsuf Muslim abad ke-12, Ibn Rusyd.

Ini membuktikan bahwa peradaban Islam memfasilitasi aktualisasi diri bagi seorang perempuan dan ilmu pengetahuan adalah pilar utama peradaban Islam.

BACA JUGA:Temui Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolri Bilang Begini 
 
Karenanya, Kiai Imam selalu menegaskan kepada semua santri yang berangkat melanjutkan study ke luar negeri, sebagai bagian dari kader dan target besar Pesantren Bina Insan Mulia yang bertekad menghasilkan 1.000 sarjana lulusan luar negeri dan 1.000 sarjana lulusan dalam negeri di tahun 2028.

"Pesantren Bina Insan Mulia berkomitmen mengambil peranan aktif untuk perubahan Indonesia melalui para alumni kami," pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: