Ok
Daya Motor

Keputusannya Berdampak Terhadap Kehidupan Pasien, KDM Punya Pendapat Sendiri Soal Rekrutmen Dokter

Keputusannya Berdampak Terhadap Kehidupan Pasien, KDM Punya Pendapat Sendiri Soal Rekrutmen Dokter

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi Narasumber dalam Seminar Nasional “Pencegahan Perundungan, Gratifikasi, Korupsi & Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjara-Rizal FS-Biro Adpim Jabar

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menekankan pentingnya reformasi sistem rekrutmen mahasiswa kedokteran dan peningkatan kualitas pendidikan spesialis, demi menghadirkan tenaga medis yang berintegritas dan berkompetensi tinggi. 

Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Seminar Nasional Pencegahan Perundungan, Gratifikasi, Korupsi dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jumat 22 Agustus 2025.

“Dunia kedokteran itu harus harus dikembalikan dari rekrutmen mahasiswanya. Jadi mahasiswa standarnya kecerdasan. Kecerdasan itu ada dua, ya, secara akademis dia mumpuni dan dari sisi emosional baik," ujar Kang Dedi Mulyadi (KDM), sapaan akrab Gubernur Jabar.

"Sehingga seleksinya harus beda. Seleksi kedokteran serupa ketika masuk akademi kepolisian, akademi angkatan laut, angkatan darat, atau angkatan udara, yang sangat beda karena memiliki peran dan fungsi berhubungan dengan layanan dan nyawa manusia," imbuhnya. 

BACA JUGA:Didukung 32 Dokter Spesialis, RSBM Hadir di 10 Puskesmas Kota Cirebon, Berikut Layanan yang Diberikan

BACA JUGA:Full Gaspol! Dokter Tirta Kasih Riding Tips Seru di Episode Perdana Yamaha Knalpodcast Bareng Gofar Hilman

BACA JUGA:73 Mahasiswa FK UGJ Diambil Sumpah Sebagai Dokter

Menurut KDM, keputusan yang diambil seorang dokter memiliki dampak besar bagi kehidupan pasien. 

Oleh karena itu, ia menilai rekrutmen mahasiswa kedokteran tidak boleh lagi didasarkan pada kemampuan ekonomi orang tua calon mahasiswa.

"Keputusan-keputusannya itu menentukan hidup dan matinya manusia. Jadi tidak boleh lagi rekrutmen calon mahasiswa itu hanya didasarkan pada kemampuan ekonomi orang tuanya, kan itu yang pertama," ungkapnya. 

Selain itu, KDM juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah bagi dokter-dokter yang telah mengabdikan diri di daerah terpencil maupun fasilitas kesehatan daerah.

"Pemerintah harus mengangkat dokter yang memiliki rekam jejak pengabdian yang sangat baik bagi negara, lalu memfasilitasi mereka menempuh pendidikan spesialis."

"Selama menjadi dokter spesialis pun mereka harus tetap menjalankan tugas melayani masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:Wajib Tahu! 5 Cara Seru Ajak Anak Pergi ke Dokter Gigi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait