DPRD Asistensi Peningkatan Pelayanan PDAM
KE PLANGON: Komisi II DPRD Kota Cirebon melakukan peninjauan lapangan ke reservoir 9.000 m³ PDAM Kota Cirebon di kawasan Plangon.-ANDI AZIS MUHTAROM-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - DPRD Kota Cirebon siap mendorong dan memberikan asistensi kepada Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Salah satunya adalah dengan peremajaan pipa jaringan distribusi di dalam kota, yang menjadi salah satu penyebab mengapa pelayanan air bersih di beberapa zona masih belum bisa terlayani secara optimal selama 24 jam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komisi II DPRD Kota Cirebon saat melakukan kunjungan lapangan ke aset-aset penunjang pelayanan PDAM Kota Cirebon pada Selasa (22/10).
Kunjungan tersebut mencakup reservoir PDAM di kawasan Plangon, Kabupaten Cirebon, serta sumur pengumpul sumber air PDAM Kota Cirebon di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Dalam kunjungan lapangan ini, juga turut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD, Fitrah Malik, SH.
BACA JUGA:Sophi Zulfia Perempuan Pertama Jabat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dilantik Hari Ini
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah MAP, mengungkapkan bahwa pihaknya akan bergerak untuk mengasistensi lima BUMD yang ada di Kota Cirebon, salah satunya adalah PDAM.
Hasil asistensi ini nantinya akan dirumuskan bersama formulasi kebijakan dan program yang akan diberikan untuk memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat pelanggan serta meningkatkan potensi PAD yang dapat disumbangkan PDAM ke kas daerah Kota Cirebon.
Dua program di antaranya sudah selesai, yaitu pembangunan reservoir raksasa berkapasitas 9.000 meter kubik di Plangon dan pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) dengan pipa berdiameter 600 milimeter sepanjang 7,4 kilometer dari Sumber, Kabupaten Cirebon, hingga Kalitanjung.
"Kita lihat di hulu sudah tidak ada masalah. Satu lagi PR-nya adalah penataan pipa jaringan dalam perkotaan yang memang sudah tua, bahkan ada yang sudah ada sejak zaman Belanda," ungkap Andru.
BACA JUGA:Libatkan 1.000 Santri, Danone Indonesia dan Serikat Ekonomi Pesantren Tanam 5.000 Bibit Pohon
Dari laporan PAM-TGN, lanjut Andru, PR terakhir ini memang cukup berat karena membutuhkan anggaran yang fantastis, hingga 450 miliar.
"Kita akan pikirkan dan mencari solusi bagaimana agar PAM-TGN dapat menghasilkan PAD yang lebih besar untuk Kota Cirebon. Kita akan mengadakan rapat berkala dengan semua BUMD," katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, H Sofyan Satari SE MM, mengakui bahwa dua PR besar sudah terselesaikan, sehingga di sisi hulu, pengelolaan air sudah sangat maksimal; tinggal di hilir, pada sistem distribusinya.
Dengan pembangunan reservoir, saat ini PAM-TGN bisa memanfaatkan air selama 24 jam penuh, ditambah jaringan distribusi sampai Kalitanjung yang sudah mendukung, sehingga tinggal dari Kalitanjung masuk ke pipa-pipa jaringan perkotaan saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: