Heboh Video Razia Rumah Makan Padang non-Padang di Cirebon, Begini Penjelasan Erlinus Tahar
sempat hebob video dengan narasi razia Rumah Makan Padang yang dikelola pemilik non-Padang di Cirebon. Foto: -viralselebriti-Instagram
Dia berusaha meluruskan informasi yang beredar di media sosial. Menurutnya, permasalahan ini mulai muncul sejak sekitar dua tahun lalu.
Sekitar tahun 2021 atau 2022, kata dia, mulai bermunculan rumah makan yang berlabel Padang Murah.
BACA JUGA:3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Buat Para Pengusaha Mikro
BACA JUGA:Sekda Herman Suryatman Dorong Kolaborasi Seluruh Masyarakat Tingkatkan IPM di Jabar
“Tahun 2021 atau 2022, antara itu, dalam kurun waktu satu tahun itu ada 30 rumah makan yang berlabel Padang Murah,” jelasnya.
Menurutnya warung makan sejenis tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon.
Lebih lanjut Erlinus Tahar mengungkapkan, ada tiga konsorsium di balik berdirinya warung makan Padang Murah di Cirebon.
Yang pertama Padang Murah, Padang Murah Meriah dan Padang Murah Raya.
Erlinus mengatakan, warung makan yang dikelola oleh ketiga konsorsium ini mempromosikan menu masakan Padang dengan harga jauh di bawah standard.
“Hampir 30-an lah (warung) yang menyebar dari Ciledug sampai Arjawinangun,” katanya.
Dia menambahkan, bahwa fenomena yang terjadi sejak sekitar 2 tahun lalu ini meresahkan para pengusaha rumah makan tradisional Padang di luar tiga konsorsium itu.
“Karena mereka engga ada batasan harga kios ya, yang bagus-bagus diambil dengan menggunakan promo nasi ayam Rp9 ribu,” ungkap Erlinus.
Dia menegaskan, bahwa sejak awal kemunculan warung Padang Murah, para pengusaha Rumah Makan Padang di Cirebon sudah memprotes keras.
“Reaksi kami waktu itu adalah kita berkirim surat bahwa kami keberatan label masakan Padang itu disebut murah. Kenapa harus disebut murah? Kemudian, kami keberatan angka Rp9 ribu itu jadi alat promo,” tutur Erlinus.
“Kami jelaskan bahwa masakan padang itu kan punya nilai, apalagi dihargai oleh dunia, Rendang itu nomor 1 terenak di dunia. Masakan padang itu juga ada filosofinya, ada tata cara penjualannya. Yang, nengok kiri kanan lah jangan sampai merusak harga,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: