Kasus Gedung Setda Kota Cirebon, Jaksa Kantongi 5 sampai 6 Calon Tersangka, Kenapa Belum Ditetapkan?
Jaksa disebut sudah kantongi nama tersangka kasus Pembangunan Gedung Setda Kota Cirebon. Ada 5 sampai 6 orang. Foto: -Dok. Radarcirebon.com-
Yaitu, saat para saksi dan tersangka buka suara di ruang sidang. Tujuannya untuk menghindari kegaduhan.
“Kejaksaan menghindari kegaduhan ketika menyasar elit Kota Cirebon. Lebih memilih dibuka di persidangan,” jelasnya.
BACA JUGA:Pelajar Meninggal Dunia Tabrakan di Jalur Pantura, Pangenan Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:RUPS Kementerian BUMN Putuskan Pergantian Direksi dan Komisaris Pertamina
Perbaikan Setiap Tahun
Sementara itu, sejak rampung dibangun pada tahun 2018 lalu, Gedung Setda tidak langsung digunakan. Bahkan, setiap tahunnya ada saja bagian bangunan yang rapuh dan memerlukan perbaikan.
Seperti diketahui, pada saat dibangun tahun 2016-2018, aktivitas Setda Pemkot Cirebon dipindahkan sementara ke area perkantoran kompleks Bima Madya.
Walikota Cirebon pada saat itu berkantor sementara di kawasan kompleks Bima Madya.
Setelah rampung, sekitar tahun 2018 aktivitas pemerintahan kembali dipindahkan secara bertahap menempati Gedung Setda yang baru dibangun.
Tapi untuk Walikota, Wakil Walikota, dan Sekda, saat itu tak langsung ngantor di Gedung Setda yang baru. Masih di Gedung Balaikota.
Ketiga pucuk pimpinan di Pemkot Cirebon tersebut mulai pindah ke Gedung Setda yang baru di tahun 2020. Karena kelengkapan interior ruangannya baru dilengkapi di tahun tersebut.
Yakni untuk ruang kerja Sekda dan Wakil Walikota di lantai 3, dan ruang kerja Walikota di lantai 7.
Setelah ditempati dan berfungsi penuh untuk aktivitas pemerintahan, kondisi gedung bukan tanpa kendala. Tercatat beberapa kali peristiwa kerusakan menimpa interior maupun eksterior bangunan.
Misalnya, mengelupasnya bagian keramik dinding dan aluminium composite panel (ACP), macetnya sistem pembuangan air di toilet, rembesan pada dinding dan plafon, sampai mengelupasnya bagian plafon di sejumlah lantai bangunan.
Alhasil, Pemkot Cirebon terpaksa memperbaikinya hampir setiap tahun dengan anggaran puluhan juta hingga ratusan juta untuk setiap kerusakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: