Olly Sastra Srikandi dari Cirebon, Momentum Heroik Terjadi Sehari Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Olly Sastra Srikandi dari Cirebon, Momentum Heroik Terjadi Sehari Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Foto kiri, Olly Sastra (kanan) dalam sebuah kesempatan bersama Presiden Soekarno. Foto kanan, dokumen foto kenangan Olly Sastra yang disimpan oleh keluarga. Foto: -Khoirul Anwarudin-Radarcirebon.com

Ada salah satu surat istimewa yang dikirimkan oleh Bung Karno. Dalam surat yang dilengkapi kop lembaga kepresidenan tersebut, Bung Karno memberikan nama untuk anak ke tujuh Olly Sastra.  

“Anak ketudjuh dari sdr Soetopo dan sdr Olly Soekini saja beri nama Pandji Saptohadi. Djakarta 6 Djuni 1957. Soekarno,” demikian isi surat tersebut. 

Walaupun sangat pendek, namun hal itu tentunya sangat berkesan bagi Olly Sastra. Selain itu, Olly Sastra juga sering berkirim surat dengan Hartini. Salah satu istri Soekarno. 

Banyak hal yang dibicarakan oleh Olly dan Hartini. Terutama soal kegiatan sosial dan organisasinya.

Olly tutup usia pada tahun 1994 pada umur 69 tahun. Namun ia tidak mau dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP). 

Olly dimakamkan di pemakaman umum Pronggol bersama dengan pejuang Cirebon lainnya, Kolonel Mahmud Pasha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: