Di Sini Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Cirebon, Ternyata Punya Kecepatan Angin 6,7 Meter per Detik

Lokasi pembangkit listrik tenaga bayu atau angin di Kabupaten Cirebon. Foto hanya ilustrasi.-PT KPS-radarcirebon.com
Proyek dengan investasi hingga Rp 2 triliun ini, akan dibangun oleh PT WDP Indonesia Energy dan PT Cirebon Tenaga Bayu.
Kedua perusahaan tersebut sudah melakukan pengurusan perizinan dan pembebasan lahan di titik lokasi yang telah ditentukan.
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Minta Pemda untuk Jaga Stabilitas Politik
BACA JUGA:Tiga Perda Disahkan DPRD Kabupaten Cirebon, Begini Harapan Pj Bupati
Pemerintah Kabupaten Cirebon juga sudah melakukan pertemuan dengan perusahaan bersama dinas terkait.
Tujuan pertemuan tersebut adalah mempersiapkan infrastruktur pendukung agar pembangunan PLTB dapat terlaksana dengan baik.
PLTB ini nantinya akan terhubung dengan Gardu Induk Mandirancan 150 kV di Kabupaten Kuningan serta Gardu Induk Kanci 150 kV di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Dengan sistem ini, memungkinkan distribusi listrik dari PLTB ke jaringan listrik lokal di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
BACA JUGA:SMSI Dorong DPR Percepat Revisi UU Penyiaran
BACA JUGA:Malam Ini Presiden Prabowo Bertemu dengan Xi Jinping
Dengan begitu, daya yang dihasilkan akan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Cirebon dan mendukung stabilitas pasokan listrik di Jawa Barat.
Seperti diketahui, Kabupaten Cirebon saat ini memiliki 2 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dioperasikan oleh Cirebon Power.
Kedua pembangkit listrik tersebut sudah menggunakan teknologi terkini yang memungkinkan proses produksi ramah lingkungan, karena memiliki efisiensi tinggi.
PLTU Cirebon 1 menggunakan teknologi super critical, sementara PLTU Cirebon 2 menggunakan teknologi lebih mutakhir yakni ultra super critical.
BACA JUGA:Rumah Warga Kejuden Mengalami Kebakaran, Begini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: