Ada Pembatasan Kuota Susu ke IPS, Peternak Sapi Perah di Kuningan Ketar-ketir
Peternak sapi perah di Kuningan ketar-ketir dengan pembatasan kuota susu ke Industri Pengolahan Susu atau IPS. Foto:-Andre Mahardika-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Ratusan peternak sapi perah di Kuningan ketar-ketir. Mereka khawatir produksi susu sapi tidak terserap industri.
Ini setelah adanya pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS).
Penyuluh Koperasi Karyawan Nugraha Jaya Cigugur, Jonais mengatakan, pembatasan kuota tersebut melukai para peternak sapi perah.
Terlebih, jika hal itu terjadi, pembatasan kuota susu sapi berpotensi membuat peternak sulit berkembang.
BACA JUGA:Solusi Cerdas untuk Mewujudkan Ibadah Haji dengan Aman dan Terencana
BACA JUGA:Pilkada Kuningan: Ada Intimidasi ke Pegawai Honorer, Bawaslu Mencium Pelanggaran Netralitas
"Tentu saja mempengaruhi ke pengembangan kedepannya. Namanya juga dibatas ya. Agak kurang bagus juga menurut saya sih. Sebaiknya jangan dibatasi selama produksi susu yang dihasilkan memenuhi syarat," ungkapnya dilansir dari radarkuningan, Selasa 12 November 2024.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa susu sapi segar asli Kuningan dikenal hingga ke luar kota. Kualitas dari rasa dan kemurniannya tidak diragukan.
Jonais menjelaskan, bahwa sudah ada beberapa peternak yang berkomunikasi dengan pihak swasta terkait program pengadaan susu untuk menunjang program makan gratis Presiden Prabowo Subianto.
Namun demikian, komunikasi yang dimaksud baru sebatas obrolan ringan saja.
BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Tim Khusus Kejari Kota Cirebon di Gedung Setda, Kasi Intel Sebut RAB dan Gambar
"Kami sebenarnya sudah ada permintaan, tapi hanya baru sebatas obrolan saja. Tapi belum tahu gimana gimananya, belum ada kejelasan dan kesepakatan juga, tapi kalau obrolan dari pihak swasta, sudah ada sih," tuturnya.
Lebih lanjut disinggung mengenai kemungkinan pembatasan kuota susu sapi ke pabrik atau Industri Susu Sapi alias IPS, dia belum berpikir terlalu jauh.
Pasalnya, menurut Jonais, hingga saat ini susu yang dihasilkan dari 800 ekor sapi di koperasi tersebut masih diterima pabrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: