Babad Cirebon, Inspirasi Jeje - Ronal untuk Bangun Jawa Barat

Babad Cirebon, Inspirasi Jeje - Ronal untuk Bangun Jawa Barat

Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 2, Jeje Wiranata-Ronal Surapradja.-KPU-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Babad Cirebon disebut akan menjadi dokumen sejarah yang akan dipelajari pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal Sunandar Surapradja untuk mebangun Provinsi Jawa Barat.

Babad Cirebon merupakan karya sastra yang menceritakan perkembangan Kesultanan Cirebon sejak era Sunan Gunung Jati.

Hal tersebut diungkapkan Jeje Wiradinata sebagai penutup dari debat calon gubernur - calon wakil Gubernur Jawa Barat yang dilaksanakan di Kabupaten Cirebon.

"Hadirin sekalian. Kami akan belajar dari Babad Cirebon. Kami akan mengambil spirit dari Babad Cirebon," kata Jeje yang juga mantan Bupati Pangandaran itu, Sabtu, 16, November 2024 malam.

BACA JUGA:Buruan Daftar! Seleksi PPPK Tahap 2 Hari Ini Resmi Dibuka

Jeje berkomitmen dalam pengentasan kemiskinan sebagaimana wasiat dari Sunan Gunung Jati yakni, Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin.

"Dengan konsep itu maka pembangunan yang akan kami lakukan adalah budaya yang keagamaan suku, agama, budaya, hidup berdampingan, membangun jabar sebagai budaya inovatif," tegas Jeje.

Sementara itu,  Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut dua Ronal Sunandar Surapradja menuturkan sudah melakukan tiga kali debat yaitu di Bandung, Cirebon dan juga di Bogor yang mewakili tiga wilayah corak kebudayaan di Jawa barat. 

"Kita belajar kalau Cirebon ini adalah pusat peradaban Islam di Jawa Barat dan juga pusat peradaban kebudayaan yang berkalkulasi dengan budaya setempat pada masa itu."

BACA JUGA:Sentra Batik Trusmi Bakal Ganti Nama dan Ada Renovasi, Ruko Banyak yang Kosong dari Pedagang

"Cirebon berasal dari kata Caruban yang bermakna bersatu padu suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan lain sebagainya," tegas dia.

Menurut dia, kebudayaan di Cirebon masih sangat terjaga dan tetap perlu dilestarikan.

"Budayanya kita lihat keraton masih tegak berdiri. Batik masih diproduksi, tarian masih lestari seiring dengan zaman yang terus berlari," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: