Ancam Tembak Warga, Badi Diamankan

Ancam Tembak Warga, Badi Diamankan

KRAMATMULYA - Warga Desa Karangmangu, Kecamatan Kramatmulya, Selasa (18/3) sore sekitar pukul 16.00 WIB, mendadak menghangat. Hal itu karena emosi mendengar Badi (58), yang baru tinggal empat bulan di desa tersebut mengeluarkan ancaman akan menembak warga yang tengah gotong royong mengerjakan proyek PNPM. Sontak, aksi sok jagoan yang diperlihatkan Badi membuat emosi warga naik pitam. Akhirnya puluhan warga yang tak mampu menahan amarahnya berkumpul di depan rumah Badi. Sebelum terjadi hal yang tidak diharapkan, polisi dari Polsek Kramatmulya setelah mendapat laporan, lebih dulu datang dan menenangkan warga. Polisi lalu membawa Badi ke mapolsek untuk menghindari amukan massa yang kadung emosi. Hingga Selasa malam sekitar pukul 20.00, pria yang mengenakan topi loreng masih menjalani pemeriksaan. Sementara di halaman mapolsek tampak puluhan warga Karangmangu berkerumun. Warga akhirnya mendesak aparat keamanan untuk melakukan penggeladahan terhadap Badi. Hasil polisi melakukan penggeledahan, pensiunan salah satu perusahaan BUMN di Palembang tersebut terbukti memiliki dua pucuk senjata api mainan yang disimpan di mobil dan lemari di kamar rumahnya. Berdasarkan informasi dihimpun Radar, perbuatan tidak menyenangkan Badi tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat warga tengah bergotong royong membuat jalan desa program PNPM. Badi yang kala itu tengah mengendarai mobil hendak masuk gang menuju rumahnya tiba-tiba marah, karena bahan material untuk proyek PNPM menghalangi jalan menuju rumahnya. \"Tiba-tiba dia marah-marah sambil membunyikan klakson berkali-kali. Tak hanya itu, dia juga mengancam akan menembak warga yang tengah bekerja jika tidak segera menyingkirkan batu tersebut. Sehari sebelumnya dia juga membunyikan klakson saat warga kerja bakti,\" kata Sutari, ketua BPD Karangmangu. Gertakan Badi yang baru menetap empat bulan di desa tersebut ternyata bukannya membuat warga takut, justru sebaliknya. Warga menantang gertakan Badi. Sebanyak 36 warga yang tengah bekerja dalam proyek tersebut ditambah lainnya mengerumuni Badi hingga nyaris menjadi bulan-bulanan. Belum ada korban dalam peristiwa itu. Karena anggota Polsek Kramatmulya terlebih dulu datang melerai dan mengamankan Badi dari kepungan warga. \"Dari hasil penggeledahan, kami mendapatkan barang bukti sepucuk senjata mainan korek api di dashboard mobilnya. Namun warga menduga ada senjata api sungguhan di rumahnya sehingga kami pun melakukan penggeladahan di dalam rumah. Hasilnya kembali ditemukan sepucuk senjata api mainan jenis FN yang bisa mengeluarkan pisau,\" kata Kapolsek Kramatmulya Iptu Sutarno di sela-sela pemeriksaan, tadi malam. Atas kejadian tersebut, Badi pun dibawa petugas kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatan tidak menyenangkan tersebut. Tak hanya itu, petugas pun melakukan pengamanan terhadap rumah Badi untuk menghindari kemungkinan amuk warga yang masih marah. \"Pelaku untuk sementara kami lakukan penahanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatan tersebut, pelaku dikenakan pasal 335 ayat 1 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, dengan ancaman hukuman maksimal 1 tahun penjara,\" ungkap kapolsek. Sementara Badi dalam keterangannya kepada polisi mengaku, mendapatkan dua pucuk senjata mainan tersebut saat masih dinas di Palembang. Dia membelinya dari Pasar Cinde, Palembang, hanya untuk mainan saja tanpa ada maksud untuk menakut-nakuti orang lain atau sok jagoan. “Cuma untuk mainan saja Pak,” katanya dengan kepala tertunduk. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: