Virus Difteri Tersebar Majalengka, Seorang Warga Diduga Terpapar Diisolasi di Rumah Sakit
Virus difteri diduga tersebar di Majalengka. Ilustrasi foto:-Pixabay -
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa kasus difteri harus ditangani secara serius. Menurut dia, penyebaran virus ini membutuhkan penanganan khusus.
Endang mengungkapkan, bahwa temuan kasus ini mengingatkan dirinya pada peristiwa tahun 2016 ketika masih menjabat Kepala Puskesmas Ligung.
BACA JUGA:Mulai 1 Januari 2025 Meta Blokir WhatsApp di Sejumlah Ponsel Merek Ini
BACA JUGA:Target Kaya Tahun 2025, Ini Dia 6 Cara Memiliki Passive Income yang Aman dan Menguntungkan
"Pada tahun 2016, kasus yang sama terjadi di daerah utara Kota Angin, yakni Kecamatan Ligung,” ujarnya.
“Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada empat pasien dari Blok Loji, Desa Ligung, Kecamatan Ligung. Sekarang, kasus serupa terjadi di Sukawera, Kecamatan Ligung lagi," tambah Endang.
Namun demikian, Endang belum dapat memberikan keterangan mengenai identitas pasien. Namun dia memastikan bahwa pasien yang diduga terpapar virus difteri sudah ditangani secara intensif di RS Mitra Plumbon Majalengka.
Lebih lanjut Endang menceritakan pengalamannya pada tahun 2016. Menurut dia, kasus difteri di Kecamatan Ligung pada 2016 silam menjangkiti satu keluarga yang tinggal satu rumah.
Bahkan, pemeriksaan medis dilakukan langsung oleh tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang turun langsung ke wilayah Ligung.
Endang menjelaskan bahwa pasien pada tahun 2016 dirawat di RS Gunung Jati Cirebon.
Untuk mendeteksi jumlah pasien yang terinfeksi virus tersebut, tim medis dari Kemenkes, yang didampingi petugas Puskesmas Ligung, juga mengambil sampel darah dari seluruh keluarga.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE), baik dari riwayat pasien maupun faktor lainnya yang diduga berkaitan dengan kondisi lingkungan yang kotor.
Endang menegaskan bahwa virus ini tidak disebarkan melalui gigitan nyamuk, melainkan melalui kontak langsung antara individu yang terinfeksi dengan orang lain. Oleh karena itu, pihaknya mengisolasi pasien terduga untuk meminimalisir kontak dengan orang lain.
Selain faktor lingkungan, penyebaran virus ini juga bisa terjadi melalui udara atau tempat lain. Saat ini, pihaknya berupaya cepat dengan melakukan penyuluhan di lingkungan yang kurang bersih agar masyarakat lebih memahami cara menjaga kebersihan dan memastikan makanan yang dikonsumsi lebih layak.
"Kami mengapresiasi respons cepat tim dokter dari Bandung (Dinkes Provinsi Jawa Barat) yang bisa datang langsung. Sementara itu, tim dokter menginstruksikan untuk mengisolasi pasien terduga guna meminimalisir kontak dan menekan angka pasien yang terinfeksi virus difteri," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: