TNI AL Gelar Penyelaman WRECKSHIP KRI Gajah Mada di laut Cirebon

TNI AL Gelar Penyelaman WRECKSHIP KRI Gajah Mada di laut Cirebon

Wakasal Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma bersama Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi melepas KRI Barracuda yang membawa peserta Joy Sailing dan para penyelam Historical Dive di Pelabuhan Cirebon, Senin (20/1/2025).-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COMTNI AL menggelar penyelaman WRECKSHIP KRI Gajah Mada di laut Cirebon dan Joy Sailing dalam rangka Hari Dharma Samudera Tahun 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya (Laksdya) TNI Erwin S Aldedharma.

Wakasal memantau kegiatan ini dari Dermaga Pelita Pelabuhan Cirebon, Senin, 20 Januari 2025.

Penyelaman sejarah atau Historical dive dan peserta Joy Sailing tersebut dilepas oleh Wakasal beserta Penjabat (Pj) Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi.

BACA JUGA:George Edwin Sugiharto Respons Warga Terdampak Banjir

BACA JUGA:Seleksi ASN 2025 Jalur Khusus SPPI, Kuota Jawa Barat Paling Banyak

Para penyelaman Wreckship KRI Gajah Mada dan Joy Sailing bertolak dari Dermaga Pelita Pelabuhan Cirebon menuju titik tenggelamnya kapal KRI Gajah Mada yang berjarak 3 mil laut dari bibir Pelabuhan Cirebon menggunakan KRI Barracuda dan KRI Kapitan Pattimura.

Sebelum pelepasan, Wakasal Laksamana Madya (Laksdya) TNI Erwin S Aldedharma menyematkan brevet selam kepada Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi, Ketua DPRD Cirebon Andne Sulistto, Danlanud Sugiri Sukani Mayor (Pnb) Fanana Dewi Djakana Putn dan Komandan Batalyon Arhanud 14/ PWY Mayor Arh Hafda Prima Agung serta Kasatpol Airud Polres Kota. 

"Sejak masa revolusi masa revolusi kemerdekaan, Cirebon memiliki peran penting dalam sejarah Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Sejarah mencatat ALRI Pangkalan III Cirebon Mampu Membangun mampu membangun sebuah eskader yang terdiri dari kapal-kapal bertonase  ringan dengan dilengkapi senapan mesin sebagai senjatanya. Tidak hanya itu, ALRI Cirebon Mengawali mengawali tradisi penomoran dan penamaan kapal perang serta penetapan flag ship yaitu kapal Gadjah Mada," ungkap Erwin.

Dari aspek operasional, Wakasal mengatakan, ALRI Cirebon Mampu Melaksanakan mampu melaksanakan operasi laut dan melaksanakan tiga peran universal angkatan laut secara mengesankan. 

BACA JUGA:Peduli Stunting, Rumah Zakat Raih Penghargaan

BACA JUGA:View Terbaik Majalengka dari Objek Wisata Lawang Saketeng

"Hal ini ditunjukkan dalam pengamanan diplomasi beras pemerintah ri yang akan dikirim ke india pada tahun 1946, melaksanakan diplomasi Angkatan Laut pada persiapan perundingan Linggarjati pada tahun 1946 yang membuat inggris dan belanda mengakui kedaulatan wilayah perairan sejauh 3 mil dari pantai sesuai rezim hukum laut TZMKO saat itu, dan mampu menggelar latihan gabungan dengan pasukan darat," katanya.

Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma menyebutkan, puncak peran militer ALRI Cirebon  diperlihatkan pada awal tahun 1947. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: