Ono Surono: Saya Paling Tidak Setuju Bandara Husein Sastranegara Dibuka Kembali

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono saat melakukan kunjungan ke BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka.-@ono_surono-Instagram
RADARCIREBON.COM – Wacana reaktivasi Bandara Husein Sastranegara Bandung mendapat penolakan dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono.
Pasalnya, wacana yang dilontarkan oleh Walikota Bandung terpilih, Muhammad Farhan bertentangan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Ono, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang berupaya untuk menjadikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka sebagai pusat penerbangan utama di Jawa Barat.
BACA JUGA:Jadi Program Prioritas Walikota Bandung, Farhan Wacanakan Reaktivasi Bandara Husein Sastranegara
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan PLTA Jatigede, Aliran Listrik Disalurkan ke Gardu Induk New Sunyaragi
BACA JUGA:Bukan Agus atau Asep, Inilah Nama Paling Populer di Indonesia Berdasarkan Ditjen Dukcapil Kemendagri
"Saya paling tidak setuju bila Bandara Husein Sastranegara dibuka kembali. Kita ingat pemerintah punya kebijakan strategis, yang salah satunya adalah Bandara Kertajati dan merupakan proyek strategis nasional," tutur Ono dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Selasa 21 Januari 2025.
Dia menekankan bahwa BIJB Kertajati sebagai bandaranya masyarakat Jawa Barat harus dimaksimalkan. Apalagi, biaya pembangunannya sudah menelan anggaran sebesar Rp 5,4 triliun dari rencana Rp 10 triliun.
“Kita sudah mempunyai akses Tol Cisumdawu yang hanya satu jam perjalanan dari Kota Bandung. Bandara Kertajati juga memiliki berbagai macam fasilitas yang sudah layak," ucapnya.
BACA JUGA:Posyandu RW 16 Bayu Asih Gelar Bhakti Sosial
BACA JUGA:Didemo Oleh Anak Buahnya, Begini Tanggapan Mendiktisaintek
BACA JUGA:Mahasiswa Anggota Mahapeka UIN Siber Syekh Nurjati Diduga Jadi Korban Pengeroyokan
Untuk mendukung optimalisasi BIJB Kertajati, Ono menyebutkan 3 hal yang harus menjadi perhatian, antara lain meningkatkan fasilitas bandara, memastikan ketersediaan maskapai penerbangan dan melibatkan agen perjalanan yang harus digenjot dalam mempromosikan BIJB Kertajati.
“Tiga hal ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi yang ada di BIJB Kertajati,” imbuhnya.
Peran penting pemerintah untuk mendukung operasional BIJB Kertajati juga penting, khususnya dalam penyelenggaraan perjalanan haji dan umrah, apalagi Jawa Barat punya potensi yang begitu besar.
“Ada 20 kabupaten dan kota di Jawa Barat yang bisa kita gerakkan. Masyarakat Jawa Barat yang mau umrah bisa pergi melalui Bandara Kertajati," ujarnya.
BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke-16 HDC Gelar Acara Ini
BACA JUGA:Bung Towel Terancam dan Anaknya Dibayangi Penculikan!
BACA JUGA:Tingkatkan Roda Perekonomian Cirebon Timur, Segera Dibuka Wisata & Resto Dusun Mahkota di Ciledug
Karena dari segi jarak, kata politisi PDI Perjuangan ini, BIJB Kertajati jauh lebih dekat ketimbang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.
Dia berharap, dibawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban sebagai kuncinya.
"Saya yakin gubernur yang baru, Kang Dedi Mulyadi, akan konsisten membuat Ciayumajakuning, dimana salah satunya Majalengka dengan Kertajati, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat selain Pelabuhan Patimban dan sebagainya,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase