Ide Aneh Lagi dari KDM, Ingin Ada Dupa di Setiap Hotel Pangandaran, Bagian dari Konsep 3 T

Ide Aneh Lagi dari KDM, Ingin Ada Dupa di Setiap Hotel Pangandaran, Bagian dari Konsep 3 T

KDM atau Kang Dedi Mulyadi mengungkapkan ide untuk penempatan dupa di hotel yang ada di Kabupaten Pangandaran.-Istimewa-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Ada-ada saja ide dari Kang Dedi Mulyadi alias KDM. Pria yang baru dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat ini mengusulkan agar di setiap sudut hotel yang ada di Pangandaran disediakan dupa.

Untuk apa dupa-dupa itu? Sosok bernama Dedi Mulyadi ini menjelaskan dupa itu bagian dari konsep 3 T yang akan diterapkan di Kabupaten Pangandaran.

Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan, konsep 3 T merupakan bagian dari upaya menjadikan Kabupaten Pangandaran berkarakter. 

Lalu apa saja yang dimaksud dengan 3 T? Mantan Bupati Kabupaten Purwakarta ini mengungkapkan, 3 T merupakan kependekan dari Terlihat, Tercium dan Terdengar.

BACA JUGA:Usul Nyeleneh KDM, Ingin Nyi Roro Kidul jadi Branding Kabupaten Pangandaran, Tiru Merlion Singapura

Secara rinci KDM menjelaskan konsep 3 T untuk Kabupaten Pangandaran. Yang pertama, konsep Pangandaran Terlihat. 

Menurut pria yang sekarang masih betah menduda itu, Terlihat merupakan konsep dari segi bangunan. Pangandaran harus memiliki kekhasan bangunan. Sebagai pembeda dari bangunan daerah lain.

Selaku gubernur, dia pun akan mengumpulkan ahli arsitektur. Tujuannya untuk mendesain rumah, pagar, dapur, gapura, bangunan kantor, rumah sakit sesuai dengan keindahan alam di Pangandaran. 

Mengingat pangandaran terkenal dengan pantai, lanjut  dia, maka bangunan yang ada pun harus mencerminkan daerah pesisir.

BACA JUGA:Balap Lari Liar Dibubarkan Polisi Cirebon, Dilakukan Malam Hari di Jalan Raya

“Ke depan kita harus punya peraturan daerah (perda). Bentuk bangunan hotel dan losmen harus disesuaikan (dengan alam di Pangandaran). Bali juga bisa kenapa kita harus kalah dengan Bali,” ungkap KDM.

Selain itu, konsep Terlihat juga memiliki arti yang mendalam. Kemudian dia pun mencontohkan kesan orang yang pergi ke Mekkah. Selain menjalankan ibadah, di Mekkah mempunyai dua warna yang khas, yakni hitam dan putih.

“Kenapa orang ingin berangkat terus ke Mekkah? Di situ hanya ada dua warna, hitam dan putih. Jadi Pangandaran harus punya branding arsitektur seperti di Mekkah,” katanya.

Yang kedua, Tercium. Pria yang sering berpakaian serba putih ini menjelaskan di masa yang akan datang Kabupaten Pangandaran harus bisa tercium wangi khasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: