Ide Aneh Lagi dari KDM, Ingin Ada Dupa di Setiap Hotel Pangandaran, Bagian dari Konsep 3 T

KDM atau Kang Dedi Mulyadi mengungkapkan ide untuk penempatan dupa di hotel yang ada di Kabupaten Pangandaran.-Istimewa-radarcirebon.com
BACA JUGA:Pengendara Motor Korban Pembacokan di Cirebon, Pelakunya Diduga Kawanan Begal
“Turun ke Bali bukhur atau dupa tercium wanginya. Ingat terus ingin balik lagi ke Bali. Ingat kepada perempuan dan laki-laki inget minyak wanginya,” kata KDM.
Dia pun menolak anggapan banyak orang jika membakar dupa itu bagian dari upaya untuk mengundang setan.
Menurutnya orang membakar dupa itu yang diambil aroma wanginya, bukan untuk setan.
“Oleh karena itu, semua hotel di pangandaran harus pasang aroma terapi,” ujarnya sambil menjelaskan jika aroma itu dari dupa khas Pangandaran.
BACA JUGA:Mengungkap Fakta: Kenapa Tahi Telinga Pahit?
Dupa itu, lanjut dia, dinyalakan di setiap sudut supaya tertiup angin. “Nanti wanginya tercium. Dengan begitu ingin kembali lagi ke Pangandaran,” jelasnya.
Kemudian yang ketiga Terdengar. Ternyata KDM ingin Pangandaran terdengar karena suara gamelan khas kabupaten tersebut.
Hal itu, tambah pria nyentrik ini, supaya wisatawan rindu dan terngiang-ngiang akan suara khas gamelan dari Pangandaran.
“Kenapa rindu ingin ke Mekkah? Karena rindu dengan suara ngajinya. Jadi terngiang-ngiang,” begitu ungkap KDM menjelaskan.
BACA JUGA:5 Makanan yang Harus Dihindari saat Sahur: Bukan Bikin Kenyang, Malah Lapar Cepat Datang
Dia pun berharap, ke depan Pangandaran akan memasang sound musik di setiap penjuru. Selain itu juga memainkan gamelan di setiap hotel.
Bila perlu, pinta dia, di setiap hotel ada tukang gamelan.
“Jadi nantinya rindu. Nah ke depannya yang jaga di sini jangan pakai baju Satpol PP. Tapi pakai Pangsi dan ikat kepala seperti Pacalang di Bali,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, kaum Hawa harus mengenakan Kebaya. Termasuk dengan para pelayan hotel wajib mengenakan pakaian khas Pangandaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: