Larangan KDM Soal Study Tour, Pakar Pendidikan Angkat Bicara

Dekan FKIP Uniku, Asep Jejen Jaelani MPd.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Sebagai dosen yang mengajar guru dan calon guru di Universitas Kuningan (UNIKU), Dekan FKIP UNIKU, Asep Jejen Jaelani MPd enggan menanggapi benar atau tidaknya isu tentang oknum sekolah yang melakukan pungutan dengan kedok study tour.
Pasalnya, hal itu diluar kewenangannya sebagai tenaga pendidik calon guru.
Namun, saat disinggung mengenai pendapat dengan larangan study tour, dirinya menilai bahwa aktivitas tersebut tidak harus dilarang oleh pemerintah.
BACA JUGA:Kurang dari 24 Jam, Aparat Kepolisian Berhasil Tangkap Pelaku Pembacokan di Gebang, Ternyata...
BACA JUGA:Begini Respon KDM Soal Pengunduran Diri Yuddy Renaldi dari Jabatan Dirut bank bjb
Alasannya, dalam mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan, tidak selalu didalam kelas.
Siswa juga juga perlu untuk menggali ilmu dan pengalaman dengan observasi langsung ke lapangan, salah satunya melalui study tour.
"Ini menurut pandangan saya pribadi ya. Pendapat saya mengenai kebijakan larangan atau pembatasan study tour sekolah di Jawa Barat, semestinya tidak dilarang oleh pemerintah," katanya, Rabu 5 Maret 2025.
"Hanya saja, bagaimana konsep study tour itu diambil. Karena, peserta didik juga perlu untuk menggali pengalaman dan pengetahuan diluar sekolah," imbuhnya.
Menurutnya lagi, bukan berarti membenarkan dugaan study tour sebagai ladang pungli, Asep juga mengatakan bahwa elemen study tour tidak wajib ke daerah jauh.
BACA JUGA:Bentani Cirebon Tawarkan Berbuka dengan Berbagai Hidangan Internasional
BACA JUGA:Momen Bulan Ramadan, Indosat Berdayakan Marbot di Cirebon
Asalkan, masih dalam penjelasannya, pembelajaran di luar sekolah penting untuk menggali pengalaman dan pengetahuan para siswa dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu.
"Menurut saya, study tour, bukan soal perjalannya, melainkan objek ya. Yang perlu bagi peserta didik untuk belajar bukan hanya di kelas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase