Pengusaha Biro Perjalanan Lempar Bola Panas ke Pihak Sekolah, Akui Ada yang Salah dengan Study Tour di Jabar

Para pelaku dan pengusaha biro perjalanan sepakat melarang pelaksanaan study tour bukan keputusan bijaksana. -Apridista Siti Ramdhani-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Para pelaku pariwisata termasuk para pengusaha biro perjalanan sepakat ada yang salah dengan pelaksanaan study tour di Jawa Barat.
Namun demikian, melarang para pelajar melaksanakan karya wisata dinilai bukan keputusan bijaksana.
Hal ini diungkapkan oleh sejumlah pelaku pariwisata di Ciayumajakuning yang mencakup wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
Mereka akan terus berupaya mendorong pemerintah Jawa Barat untuk meninjau ulang peraturan mengenai study tour yang telah ditetapkan.
BACA JUGA:Tinjau Lokasi Longsor, Bupati Majalengka Siapkan Solusi untuk Tunjang Aktivitas Masyarakat
BACA JUGA:Majalengka Diterjang Tanah Longsor, Akses Jalan Antardesa di Kecamatan Talaga Terputus
Sebelumnya, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin sudah menerbitkan surat edaran yang melarang pelaksanaan perjalanan karya wisata ke luar Jawa Barat.
Belakangan, Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi alias KDM, mempertegas kebijakan tersebut dengan mencopot dua kepala sekolah di Depok dan Cianjur karena melanggar aturan tersebut.
Tindakan tegas dari KDM memicu reaksi keras dari sejumlah pihak. Bahkan puluhan biro perjalan dari Jawa Tengah sudah menyerukan aksi boikot wisata Jabar.
Puluhan biro perjalanan dari Pekalongan dan Banyumas sepakat tidak akan melayani perjalanan wisata ke Jawa Barat imbas dari kebijakan KDM.
BACA JUGA:Berkah Ramadhan, Program untuk Kenyamanan Berkendara Jelang Lebaran dari AHASS
BACA JUGA:DAM dan AHASS Gelar Program Berkah Ramadhan untuk Pengguna Sepeda Motor Honda, Berikut Tujuannya...
Sementara itu, Ariyanto selaku Koordinator Forlista Ciayuamajakuning sekaligus Ketua IPI Ciayumajakuning, mengakui ada yang salah dari pelaksanaan studi tour di Jawa Barat.
Namun demikian, Ariyanto melempat bola panas itu ke pihak sekolah. Menurut dia oknum di sekolah membuat kesalahan karena mewajibkan study tour sehingga memberatkan orangtua siswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: