Begini Penjelasan Study Tour Menurut KDM, Supaya Tidak Gagal Paham

RADARCIREBON.COM - Gelombang keberatan atas kebijakan larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat, terus disuarakan pelaku usaha tour and travel atau biro perjalanan.

Keputusan Gubernur Jawa Barat, yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), melarang sekolah menggelar study tour dan memantik reaksi para pelaku usaha tersebut.

Tidak hanya datang dari biro perjalanan, keberatan atas kebijakan itu juga datang dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), belum lama ini.

Mereka beranggapan, kebijakan yang dikeluarkan Kang Dedi Mulyadi, mematikan usaha pihak-pihak yang menjalankan bisnis perjalanan wisata.

BACA JUGA:Inilah Menu Program MBG di Kota Cirebon yang Bisa Dinikmati Siswa Selama Bulan Ramadan

BACA JUGA:Pastikan Anak Indonesia Makan Bergizi Setiap Hari, Presiden Prabowo Ajak Dunia Usaha Sukseskan MBG

Menurut KDM, dirinya hanya melarang kegiatan study tour saja, namun pihak yang merasa keberatan atas kebijakannya itu, ternyata datang dari beberapa pihak.

"Pertanyaan saya, kenapa jadi keberatan ya? Kan yang saya larang hanya study tour saja," ucap KDM dikutip radarcirebon.com dari media sosial pribadinya @dedimulyadi71.

Dijelaskan lebih lanjut, dirinya merasa prihatin kegiatan study tour yang digelar, ternyata banyak terjadi penyimpangan di lapangan.

Perjalanan wisata yang seharusnya menambah wawasan dan pengetahuan bagi anak sekolah, ternyata lebih menjurus ke arah piknik.

BACA JUGA:Dapatkan Pengalaman Spiritual di Tanah Suci, Biro Perjalanan Umrah Ini Siap Puaskan Jemaah, Catat Kontaknya!

BACA JUGA:Selamatkan Masyarakat dari Jeratan Pinjol dan Rentenir, Prabowo Bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Oleh sebab itu, dirinya merasa keberatan jika kegiatan belajar di luar ruangan itu, disebut dengan istilah study tour.

"Nah berarti selama ini teman-teman sekolah menetapkan kegiatan study tour sesungguhnya memang bukan study tour, sesungguhnya ya piknik," kata KDM lagi.

Sumber: