Patrick Kluivert Lupa, Australia Rajanya Counter Attact Asia

Patrick Kluivert Lupa, Australia Rajanya Counter Attact Asia

Patrick Kluivert menerapkan permainan menyerang cukup tinggi di garis pertahanan lawan. padahal Australia adalah rajanya counter attact.-Tangkapan layar-Instagram @garudalovers

RADARCIREBON.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menerapkan permainan menyerang tinggi saat meladeni Australia di kandang mereka.

Patrick Kluivert mungkin tidak menyadari, jika lawan yang dihadapi adalah salah satu tim yang memiliki permainan serangan balik atau counter attact paling mematikan di Asia.

"Australia itu rajanya counter attact Asia," ucap Mamat Alkatiri di tayangan Sport77 Official.

Akibatnya, Timnas Indonesia dicukur 5-1 oleh Australia saat lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis 20 Maret 2025.

BACA JUGA:Luput dari Pantauan, Timnas Indonesia U17 Menang Atas China

Komika yang sering menjadi pengamat sepakbola ini menjelaskan, Timnas Indonesia dibawah asuhan Patrick Kluivert, menerapkan permainan menyerang dengan tekanan cukup tinggi di area lawan.

Hal tersebut sebut Mamat, menjadi permasalahan ketika tim yang dipersiapkan belum kompak secara permainan.

"Permainan menyerang itu tidak masalah, namun kalau terlalu menyerang dengan high press, ini yang menjadi masalah," jelasnya.

Menurutnya, menerapkan pola permainan yang terlalu menyerang ke area lawan, dibutuhkan kepaduan antarpemain yang luar biasa.

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang Lebaran Serentak di 5 Kecamatan

"Kapan bola dari kaki ke kaki berjalan, kapan of the ball positioning antarpemain bergonta-ganti, kapan nge-press ketika kehilangan bola, itu harus serempak tidak bisa individual," jelasnya dikutip radarcirebon.com, Jumat 21 Maret 2025.

Namun yang terjadi dengan Timnas Indonesia, Patrick Kluivert belum membentuk kerjasama antarpemian karena waktu berlatih tidak cukup.

Meskipun chemistry antarpemain belum terjalin mengingat ada yang baru bergabung, namun Patrick Kluivert tetap menerapkan pola menyerang dengan high press di area lawan.

Dari pandangan Mamat, hal tersebut tidak jadi masalah jika tim yang dipersipakan sudah terjalin kerjasama dan chemistry terbentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: