Kompensasi Tukang Becak Selama Arus Mudik - Balik Dinilai Tidak Merata, Ada Keluhan di Gebangmekar

Kompensasi untuk tukang becak selama arus mudik dan balik di Kabupaten Cirebon dinilai tidak merata.-Cecep Nacepi-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Kompensasi bagi tukang becak selama arus mudik dan balik di Kabupaten Cirebon, dinilai tidak merata.
Banyak penarik becak di Pasar Gebangmekar, tidak menerima kompensasi dari pemerintah.
Kepala Pasar Gebangmekar, H Dade Mustofa mengaku menerima keluhan dari para tukang becak di sekitar Pasar Gebangmekar.
Dia khawatir, perihal dana kompensasi ini dapat memicu kecemburuan di kalangan pemarin becak.
BACA JUGA:Hercules Larang Anggota dan Kader GRIB Jaya Minta THR ke Pengusaha, Langgar Bisa Pecat
“Intinya mereka merasa diabaikan,” kata Dade, kepada radarcirebon.com.
Padahal, lanjutnya, selama ini mereka ikut menjaga ketertiban pasar dan mendukung kelancaran arus mudik, namun tidak mendapat kompensasi layaknya tukang becak di wilayah lain, seperti Pasar Gebang Ilir.
Ia pun menyayangkan tidak dilibatkannya pihak pasar maupun pemerintahan desa setempat dalam rapat penataan jalur mudik.
Padahal, aktivitas pasar sangat berkaitan erat dengan kebijakan tersebut.
BACA JUGA:Hujan Deras Tak Halangi DPK KNPI Kesambi Kota Cirebon dan OKP Bagikan Takjil
“Kami selalu diminta menertibkan pedagang dan tukang becak demi kelancaran mudik, tapi kompensasinya justru jatuh ke wilayah lain,” ujar Dade.
Ia menegaskan, pihaknya sudah melayangkan surat resmi ke Dishub pada 6 Maret lalu, berisi permohonan agar 39 tukang becak di Pasar Gebangmekar juga mendapat kompensasi.
Dalam surat itu juga dijelaskan bahwa mereka siap mendukung kelancaran lalu lintas dengan berhenti beroperasi selama H-7 hingga H+7 Lebaran.
Sayangnya, surat tersebut belum mendapat tanggapan memadai, sehingga memicu kekecewaan para tukang becak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: