Respons Gubernur Dedi Mulyadi, Kadisbudpar Cirebon Minta Pelarangan Study Tour Sekolah Dikaji Ulang

Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad meminta larangan study tour dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dikaji ulang. -Andri Wiguna-radarcirebon.com
BACA JUGA:Bantuan untuk Korban Banjir Cimanggung dari Wakil Ketua MPR dan Anggota DPR RI
Ia pun meminta KDM tidak seoalah-olah membakar rumah jika memang di dalam rumah itu ada tikus yang menggangu.
Jika ada persoalan maka hemat Abraham harusnya dicarikan solusinya, dicarikan jalan keluarnnya agar tikus atau masalah tersebut bisa disingkirkan.
"Jangan bakar rumahnya kalau mau buang tikusnya, Pak Gubernur adalah bapak warga Jawa Barat, harus bisa adil dan mengayomi, para pelaku sektor pariwisata ini punya karyawan, keluarga, anak dan istri yang harus dinafkahi, kalau mata pencahariannya ditutup nanti bagaimana," katanya.
Imbas dari kebijakan ini kata Abaraham, banyak travel dan perkumpulan jasa pariwisata yang mengancan akan melakukan boikot Jawa Barat sebagai salah satu destinasi kunjungan wisatanya.
BACA JUGA:Rokhmin Dahuri Kagumi Terobosan Pabrik Pupuk Organik di Kawasan Beber, Siap Bawa Secara Nasional
Ini kata Abaraham merupakan hal yang tidak diinginkan sehingga harus ada solusi dan jalan keluar atas masalah yang dihadapi.
"Sekali lagi saya apresiasi kebijakan KDM, saya tidak melawan kebijakan, kami hanya minta dievaluasi lagi, dipertimbangkan."
"Tapi untuk pelarangan study tour saya tidak sepakat, kalau ada siswa tidak mampu ya usahakan subsidi silang, gurunya tidak benar ya didisiplinkan lagi," jelasnya.
Sememtara itu, salah satu perwakilan pelaku usaha jasa tour and travel, Nana Yohana mengatakan imbas dari kebijakan tersebut pihaknya harus menerima banyak dampak negatif diantaranya order yang di-cancel dan tidak bisa menjalankan pekerjaan seperti biasa.
BACA JUGA:OJK Cirebon Hadir di Festival Ramadan Beri Edukasi Keuangan Syariah Kepada Masyarakat
"Kami paling terdampak, banyak yang harus dikorbankan, saya aja ada 6 sekolah yang akhirnya di cancel, teman saya yang lain ada yang 20 unit bus, ada yang 30 unit bus, ada yang 8 sekolah dicencel, studt tour kan memang untuk sekolah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: