Kisah Sugianto, Warga Indramayu yang Jadi Penyelamat saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan

Kisah Sugianto, Warga Indramayu yang Jadi Penyelamat saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan

Kolase foto orang tua Sugianto warga Kabupaten Indramayu yang menjadi penyelamat kebakaran di Korea Selatan.-Foto: Burhanudin-radarcirebon.com

BACA JUGA:Klub Keluarga Djarum Como 1907 Semakin Menjauh dari Zona Degradasi Usai Tundukkan AC Monza

Begitu juga dengan Waski (54), bapak kandung Sugianto, yang turut haru dengan perbuatan baik yang selalu ia ajarkan kepada anaknya sejak kecil. 

"Yang pertama, jelas saya sebagai orang tua merasa terharu. Sugianto itu memang dari dulu selalu nurut sama orang tua. Saya dan ibunya selalu ngajarin dia untuk menolong orang sejak kecil," ujar Waski.

Dia berharap, dengan kejadian yang menimpa sang anak hingga mendapatkan simpati dari berbagai pihak, tidak membuatnya jemawa dan berhenti berbuat baik terhadap sesama. 

"Alhamdulillah, Sugianto tumbuh dengan baik di negara luar, dengan adanya kejadian ini jangan sampai membuat dia berhenti berbuat baik," harapnya.

BACA JUGA:Polwan Polresta dan Kowal Lanal Cirebon Hibur Pemudik, Kombes Pol Sumarni: Wujud Sinergitas TNI dan Polri

Berdasarkan informasi yang didapat wartawan, Sugianto bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan sejak 12 Desember 2017. 

Ia sudah menikah dengan Indah Dwi Ani (26), dan dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Wilantara Padma Nagari (5). 

Bekerja dengan baik membuat Sugianto begitu disayang oleh atasannya. Kabarnya, bapak satu anak ini akan pulang ke Indramayu karena mendapatkan cuti pada 5 Mei 2025. 

Dilansir dari Korea JoongAng Daily, Kamis, 3, April 2025, kebakaran itu terjadi di sebuah desa di Kabupaten Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara.

BACA JUGA:Kemenhub Fasilitasi Mudik dan Balik Gratis, Walikota Effendi Edo: Terimakasih, Bisa Tekan Kecelakaan

Api awalnya muncul di Kabupaten Uiseong, lalu menyebar ke Yeongdeok pada 25 Maret sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Sebagian besar penduduk desa tidak mengetahui bahwa api telah mencapai rumah mereka. Ketika kebakaran semakin mendekat, sekitar 60 warga, termasuk banyak lansia, masih tertidur lelap.

Kepala desa, Kim Pil-Kyung (56), langsung mengambil tindakan cepat. Ia keluar rumah setelah mencium aroma aneh dan bergerak ke sisi kanan dermaga.

Sementara itu, Yoo Myeong-shin (56), ketua komunitas nelayan, menuju ke sisi kiri, dan Sugianto (31) bergegas ke tengah desa untuk membangunkan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: