Demo Driver Ojol Cirebon, Minta Pemerintah Screening Keputusan Aplikator

Driver Ojol menggelar aksi demo di Kota Cirebon. Mereka menuntut adanya pengurangan pemotongan dari 20 persen menjadi 10 persen.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com
BACA JUGA:Sweeping Driver Ojol Jelang Demo di Cirebon, Pegawai Rumah Sakit Menangis Diturunkan di Jalan
Sementara itu, demo ojol di Kota Cirebon yang berlangsung sejak Selasa pagi, 15 April 2025, berakhir mengecewakan.
Tryas mengungkapkan, pihaknya kecewa karena pemerintah tidak hadir dalam aksi tersebut.
"Ya, saya ucapkan aksi pada hari ini adalah kecewa. Kecewa berat kepada pemerintah daerah, khususnya di Kota Cirebon dan DPRD Kota Cirebon,” katanya kepada wartawan.
Tryas menambahkan, bahwa pihaknya kecewa karena Walikota Cirebon Effendi Edo dan Anggota DPRD Kota Cirebon tidak ikut mendukung aksi tersebut.
"Karena pada hari ini tidak bisa hadir di muka-muka kami yang sedang berjuang menuntut kesejahteraan untuk driver online di Kota Cirebon," tandasnya.
Lebih lanjut, Tryas mengancam akan kembali menggelar aksi yang lebih besar pekan depan. Dia berjanji akan menggelar aksi yang lebih besar.
"Kami sangat kecewa tapi kami akan datang kembali minggu depan dengan jumlah massa yang cukup besar. Jangan salahkan kami ketika minggu depan kita akan lebih ektrem daripada ini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Andi Armawan menanggapi tuntutan driver ojol yang menggelar demo hari ini.
Menurut dia, Dishub Kota Cirebon mendukung aksi tersebut. Dan akan menindaklanjuti tuntutan para pengemudi ojol.
"Teman-teman, saudara-saudara kita dari ojek online khususnya ojek online Grab ya, ternyata ada potongan-potongan yang memberatkan," katanya.
Menurutnya, pemotongan tersebut seharusnya tidak memberatkan pihak driver selaku mitra.
"Kami Dinas Perhubungan dalam hal ini Pemerintah Kota Cirebon menyayangkan hal seperti ini," imbuh Andi Armawan.
Andi menambahkan, bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan secara teknis. Tapi akan berusaha berkomunikasi dengan pihak aplikator.
"Walaupun kita ketahui bahwa kewenangan langsung dari bagaimana secara operasional teknis tidak ada pada kami. Tapi kami dari awal keberadaan ojek online yang beroperasional di wilayah kami menjadi tentunya pembinaan dari kami," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: