Parade Busana dari Limbah Sambut Hari Bumi

Parade Busana dari Limbah Sambut Hari Bumi

Parade busana limbah daur ulang diperagakan oleh 27 remaja dari Wilayah III Cirebon di Gedung Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Sabtu (26/4/2025).-ADE GUSTIANA-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM  – Sebanyak 27 remaja dari Wilayah III Cirebon tampil memukau dalam parade busana dari limbah daur ulang untuk memperingati Hari Bumi Sedunia, 22 April lalu.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Gereja Katolik Bunda Maria Cirebon bekerja sama dengan Komunitas Lintas Iman, serta didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pemerintah Kota Cirebon.

Fashion show dimulai dari depan Hotel Bentani, dengan peserta berjalan sejauh 150 meter menuju Kantor DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi. Iring-iringan peserta mengenakan kostum unik dari bahan bekas, menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.

Busana yang ditampilkan pun beragam—mulai dari rok berbahan kertas koran, hiasan dari gelas plastik bekas air mineral, hingga daun jati yang biasa digunakan sebagai pembungkus nasi jamblang.
Beberapa peserta bahkan memadukan tema busana adat dengan kreativitas daur ulang, mayoritas berbahan dasar plastik.

BACA JUGA:Tak Terima Stadion Bima Cirebon Disegel oleh Subagja, Kadispora: Kita yang Membuka!

Pendiri Inspiration House Cirebon, Cici Situmorang, mengatakan bahwa parade “eco-chic” ini merupakan upaya edukatif agar masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, lebih peduli terhadap lingkungan.

"Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Cinta lingkungan sudah menjadi tagline internasional. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai itu sejak dini, terutama kepada generasi muda," ungkap Cici saat ditemui di sela kegiatan, Sabtu (26/4/2025).

Di Gedung Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, peserta kembali memperagakan busana di hadapan dewan juri. Penilaian didasarkan pada kreativitas, cara memperagakan busana, dan efisiensi pemanfaatan limbah yang digunakan.

Lomba dibagi menjadi dua kategori usia: 15–18 tahun dan 19–21 tahun, dengan peserta didominasi siswa SMP dan SMA/sederajat.

BACA JUGA:Subagja Segel Stadion Bima Cirebon, Pintu Digembok, Piala Pertiwi 2025 Terancam Batal

Masing-masing kategori dipilih tiga juara terbaik, ditambah satu juara favorit. "Jadi total ada tujuh juara yang kami pilih,” jelas Cici.

Untuk kategori usia 15–18 tahun, juara 1 dan 3: SMPN 7 Kota Cirebon dengan tema The Dark Princess dan Tinkerbell. Juara 2, SMP Kristen Terang Bangsa dengan tema Keindahan Langit Malam.
Kategori usia 19–21 tahun, juara 1 NR Manajemen, juara 2 SMA Kedawung dan juara 3 Pondok Jambu serta juara favorit: PMII Kopri.

Cici menambahkan bahwa parade ini merupakan yang pertama kali digelar di Kota Cirebon.
Ia berharap kegiatan ini menjadi pengingat bahwa sampah selalu ada di sekitar kita, dan jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sesuatu yang bernilai secara ekonomi maupun seni.

"Kami berharap pemerintah memberikan dukungan lebih terhadap kegiatan serupa di masa depan. Jangan hanya berhenti di sini, tetapi berkelanjutan, agar masyarakat bisa melihat bukti nyata bahwa sampah pun bisa jadi karya,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: