Kuwu Ujung Gebang Bantah Salahgunakan ADD

Kuwu Ujung Gebang Bantah Salahgunakan ADD

SUSUKAN– Kuwu Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, Kasudin akhirnya angkat bicara terkait indikasi penyalahgunaan anggaran alokasi dana desa (ADD) untuk renovasi Situs Balong Kramat. Melalui juru bicaranya, Mas Jon dan Edi Sukardi, Kasudin membantah renovasi dibiayai swadaya masyarakat. Mas Jon mengklaim, pelaksanaan renovasi sepenuhnya dibiayai ADD. “Renovasi Balong Kramat murni menggunakan ADD,” tutur Mas Jon, kepada Radar, Rabu (9/4). Kendati demikian, dia tidak menampik ada dana swadaya masyarakat. Sebab, tingkat partisipasi cukup tinggi dan warga tidak keberatan untuk bergotong royong. Tidak aneh bila kemudian masyarakat berbondong-bondong ikut membantu renovasi Situs Balong Kramat tersebut. Apalagi, masyarakat sudah menganggap kolam tersebut erat kaitannya dengan sejarah desa. “Alhamdulillah kami dibantu oleh masyarakat. Ada yang membantu dengan tenaganya dengan menjadi tukang batu, mengirimi makanan buat tukang batu dan lain-lain,” imbuh pria yang menjadi penasehat GRIB Kabupaten Cirebon. Walaupun demikian, pemerintah desa tidak mengandalkan begitu saja swadaya masyarakat. Karena, bila dihitung total, seluruh biaya renovasi ini ditanggung oleh ADD. Misalnya, untuk tenaga tukang batu, Pemerintah Desa Ujung Gebang tetap mengalokasikan honor. Kemudian, material bangunan tetap dialokasikan sesuai dengan RAB. “Ya sungguh tega kalau tukang tidak diberi honor, karena dia punya keluarga. Ada yang kirim material, ya kami terima tapi kan tidak semuanya, hanya sebatas yang mereka mampu,” ungkapnya. Dijelaskan, tujuan Pemerintah Desa Ujung Gebang merenovasi Situs Balong Kramat tak lain ingin melestarikan cagar budaya setempat. Sebab, sejak dulu balong ini dianggap sebagai salah satu bagian perkembangan sejarah dari desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Indramayu. “Kami ingin melestarikan kekayaan budaya yang kami miliki,” jelasnya. Pihaknya berharap, dengan direnovasinya Situs Balong Kramat ini, warga yang datang menjadi nyaman dan bisa menjadi objek wisata budaya lokal di Kecamatan Susukan. “Ya, kalau ada alokasi anggaran lagi, akan coba kami kembangkan menjadi objek wisata. Ini baru awalannya saja,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: