Dedi Mulyadi Tanggapi Aksi Walk Out dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar: Itu Hak Setiap Orang

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi saat di Kota Cirebon beberapa waktu lalu.-Biro Adpim Jabar-
BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi akhirnya menanggapi aksi walk out sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jabar.
Dalam sebuah kesempatan, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa aksi walk out itu merupakan hak dan bentuk ekspresi seseorang.
Sehingga, Dedi Mulyadi tidak terlalu memikirkan aksi walk out yang dilakukan anggota dewan dalam rapat paripurna tersebut.
"Itu hak setiap orang, mau walk out, mau tidak, artinya setiap orang berhak, setiap partai politik, fraksi berhak mengekspresikan setiap kepentingan politik," ucap Dedi Mulyadi, Sabtu 17 Mei 2025.
BACA JUGA:Jadi Kantong PMI di Indonesia, Kabupaten Cirebon Menuju Pusat Migran Legal dan Terlatih
BACA JUGA:Pemprov Jabar dan Dua Polda Sepakat Berkolaborasi Jaga Ketentraman dan Ketertiban Umum
Dedi Mulyadi selama ini mengaku merangkul siapa saja termasuk kader dari partai lain.
“Begini, saya sebagai gubernur, kan, memosisikan itu sebagai gubernur, tidak partisan dan tidak melihat latar belakang partai,” bebernya.
“Coba lihat, ketika bupati Bekasi secara konsisten melakukan pembongkaran bangunan-bangunan. Dia kader siapa sih? Kemudian, apakah saya melepasnya, tidak.”
“Saya membelanya karena dia sudah menjalankan tugas sebagai seorang bupati, bahkan yang ramai di media sosial, yang speak up itu, itu, kan, proyeknya kabupaten," paparnya.
Menurut Dedi, walk out ini merupakan sikap dari fraksi dan tidak utuh secara institusi DPRD.
Dedi pun memastikan sampai saat ini tidak ada masalah dengan DPRD Jabar. Dia mengeklaim bahwa semua aturan koordinasi dan pelibatan legislatif sudah ditempuh sesuai koridor.
BACA JUGA:OJK Dorong Penguatan dan Ekosistem Industri Tekstil Nasional
BACA JUGA:Berlaga di Piala Dunia, Timnas Minifootball Indonesia Dapat Dukungan Penuh dari Menpora
"Jangan bawa institusi DPRD. Jadi, saya khawatir bahwa nanti ada persepsi publik bahwa itu tindakan DPRD. Enggak, itu bukan tindakan DPRD. Itu tindakan fraksi. Beda antara DPRD dengan fraksi," jelasnya.
Sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jabar Drs H Daddy Rohanady akan berdiri membela dan mendukung paling depan terhadap kebijakan yang diambil oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Sebab, Partai Gerindra adalah pengusung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam Pilkada Jabar 2024 lalu.
“Saya tegaskan, suka tidak suka, terima tidak terima, Partai Gerindra adalah pengusung utama Dedi Mulyadi.”
“Jadi, Gerindra harus berdiri paling depan ketika Dedi Mulyadi diperlakukan katakanlah seperti apa oleh orang lain,” katanya usai melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Jabar di Desa Cibogo, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu 17 Mei 2025.
Oleh sebab itu, sebagai wujud komitmen politik, pihaknya akan mendukung penuh kebijakan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar.
“Kami akan menjaga seorang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar,” imbuhnya.
BACA JUGA:Menkes Budi Sebut 4 Penyakit Mematikan di Indonesia, Semuanya Ada Disekitar Kita
BACA JUGA:Soal Walk Out di Rapat Paripurna, Daddy Rohanady: Gerindra Paling Depan Bela Dedi Mulyadi
Daddy mengungkapkan bahwa Dedi Mulyadi merupakan sosok pemimpin di daerah yang sedang berlari kencang. Maka, wajar jika ada beberapa anggota DPRD Jabar yang ketinggalan.
“Banyak anggota dewan yang protes, karena ketinggalan lari. Inginnya berjalan bareng gubernur, tapi ketinggalan, saya kira itu yang paling utama,” ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai sebuah lembaga politik, apa yang dilakukan oleh rekan-rekan PDI Perjuangan dalam rapat paripurna adalah hal wajar.
“Apa yang dilakukan teman-teman PDI Perjuangan sah-sah saja, karena menurut ikhtiar mereka, itu adalah jalan yang paling pas,” bebernya.
Terkait konsolidasi politik pasca aksi walkout yang dilakukan Fraksi PDI Perjuangan, Daddy menyatakan bahwa pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dibantu oleh Partai Golkar, PAN dan Partai Demokrat.
“Minimal 4 fraksi dan beberapa kawan masih solid. Jadi menurut saya, bagi seorang Dedi Mulyadi menanggapinya dengan santai,” ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: