Tak Ada Kekerasan, 35 Pelajar SMP di Kuningan Ikuti Program Pendidikan Bela Negara

Tak Ada Kekerasan, 35 Pelajar SMP di Kuningan Ikuti Program Pendidikan Bela Negara

Sejumlah siswa SMP di Kuningan mengikuti pendidikan karakter bela negara, Senin 19 Mei 2025.-Andre Mahardika -RADARCIREBON.COM

BACA JUGA:Jalan Ki Natagama Kaliwulu Cirebon Rusak Parah, Sering Sebabkan Kecelakaan

BACA JUGA:KDM Harus Lihat Usul Radar Cirebon, atau Penataan Exit Tol Ciperna ke Gedung Negara Sekedar Wacana?

“Memang merupakan tindak lanjut dari Pak Gubernur, bagaimana kita menyikapi, Kabupaten Kuningan juga tidak terlepas dari persoalan itu. Mudah mudahan dengan program ini ada perubahan," imbuhnya.

Meskipun demikian, dirinya menegaskan bahwa para peserta dimaksud tidak bisa disebutkan bermasalah. 

Namun mengingatkan para orang tua untuk tidak di nina bobokan oleh keharusan anak anaknya berprestasi oleh nilai nilai akademis.

“Ya kenakalan ya seperti itu, tapi itu kamis ampaikan ya bukan men-judge mereka bermasalah ya, tapi kita mencoba menyiapkan Kembali tentang betapa pentingnya moral ke orang tua yang lain."

"Bahwa hari ini kita jangan di nina bobokan anak anak harus berprestasi dengan nilai nilai akademis saja, sampai kita lupa bagaimana kecerdasan sosial, bagaimana mereka bergaul, punya empati dan lain lain,” jelasnya terperinci.

BACA JUGA:Hasil Rekaman CCTV Aksi Warga Ciperna dan Penggung saat Embat Sepeda Motor

BACA JUGA:Danrem 063/SGJ Pimpin Ziarah dalam rangka memperingati HUT Ke - 79 Kodam III/Siliwangi Tahun 2025

Ditempat yang sama, Dandim 0615 Kabupaten Kuningan, Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan menjelaskan bahwa kegiatan ini tak hanya menekankan pembinaan fisik, tetapi juga moral, kepemimpinan, dan religiusitas. Bahkan dirinya tak ragu menyebut kegiatan itu dengan istilah kalibrasi.

“Sekarang kita mencoba, kalo saya bilang mengkalibrasi, ini juga anak anak kita yang saya rasa masing masing punya potensi, mungkin selama ini belum dapat diolah, bagaimana mereka mengembangkan potensi itu,” jelas Dandim mengawali.

“Setiap hari kegiatan dimulai sejak subuh dengan salat berjamaah, dilanjutkan dengan latihan fisik, pelajaran reguler, hingga sesi pendampingan moral pada malam hari."

"Semua siswa yang ikut beragama Islam, jadi kegiatan keagamaan menjadi bagian penting dari program ini,” imbuhnya.

Disinggung mengenai boleh tidaknya didampingi orang tua, Dandim Kuningan mengatakan, selama Pendidikan sekitar 2 minggu ini, peserta didik steril dari handphone maupun pendampingan orang tua. Namun, pihaknya menjamin asupan makanan terpenuhi dengan baik.

“Selama pelaksanaan ini, kecuali hal yang sangat urgensi sekali ya. Dan ini yang lebih pentingnya, kita mendetoksifikasi anak-anak dari sosial media, tidak bawa handphone tidak bawa uang, makanan juga dipenuhi, snack, susu kita penuhi, kita juga screening makanannya juga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase