Aset Pemerintah Bisa Dimanfaatkan untuk Gedung Kopdes Merah Putih

Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) dan pengukuhan kepengurusan Kopdes Merah Putih Singaraja Japura Kidul, Minggu 25 Mei 2025.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
RADARCIREBON.COM – Pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak perlu memikirkan mencari kantor atau lokasi usaha.
Pasalnya, aset pemerintah seperti gedung milik desa, dinas atau kementerian bisa digunakan sebagai pusat aktivitas usaha Kopdes Merah Putih.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat melakukan sosialisasi Kopdes Merah Putih di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu 31 Mei 2025.
"Segera pemda melakukan inventarisir semua aset pemerintah yang ada dan segera berikan laporan dan usulan kepada pemerintah pusat," kata Ferry.
BACA JUGA:Longsor di Gunung Kuda Dapat Atensi dari Pusat, Kementerian ESDM Turunkan Tim Investigasi
BACA JUGA:Long Weekend, KAI Daop 3 Siapkan Perjalanan KA Cirebon Fakultatif Akomodir Penumpang
Ferry menjelaskan prioritas utama usai Kopdes Merah Putih dibentuk adalah memanfaatkan aset pemerintah yang sudah ada.
Selanjutnya, Ferry memaparkan terkait model bisnis koperasi, di mana setiap koperasi akan mendapatkan hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk bersubsidi seperti elpiji 3 kilogram, minyak goreng, pupuk, benih, dan obat-obatan untuk petani di desa.
Hak ini juga mencakup produk-produk perbankan dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank daerah.
“Produk-produknya bisa langsung disalurkan kepada kopdes merah putih" kata Ferry.
Ferry meyakini keberadaan Kopdes Merah Putih juga akan memperkuat ekosistem dari UMKM-UMKM dan BUMDes yang sudah ada di desa.
BACA JUGA:Gerak Cepat Tangani Tragedi Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon
BACA JUGA:Anaknya Tantrum Tak Mau Sekolah, Orang Tua di Kuningan Minta Tolong Damkar Berikan Nasehat
BACA JUGA:Dinsos Jabar Kirim Bantuan Logistik untuk Penanganan Longsor di Gunung Kuda Cirebon
“Kita membangun ekosistem yang lebih baik. Jadi, kami mendapat tugas untuk membuat skema dan modul-modul pelatihan," ucap dia.
Kementerian Koperasi, kata dia, saat ini sedang mempersiapkan berbagai hal agar koperasi-koperasi bisa beroperasi pada Oktober.
Persiapan tersebut meliputi penyusunan model bisnis, modul-modul pelatihan, serta penyediaan fasilitas kantor dan unit-unit kegiatan koperasi.
Selain itu, ia menyebut Kementerian Koperasi juga tengah mengembangkan 80 contoh atau mockup koperasi dengan beragam model bisnis yang diperkirakan akan selesai pada Juli.
“Ada koperasi desa berbasis nelayan, pertanian, peternakan, pasar," ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: