4 Persebaya v Perseru 0 Bayar Tuntas di GBT
SURABAYA - Persebaya Surabaya membayar tuntas kekalahan di kandang Persipura Jayapura Selasa (15/4) lalu. Dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014, Greg Nwokolo dkk sukses menghancurkan tamunya Perseru Serui dengan skor telak 4-0 (1-0) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), kemarin sore (20/4). Kemenangan ini sekaligus mendongkrak peringkat Persebaya dari posisi kelima ke peringkat kedua klasemen sementara Wilayah Timur dengan 14 poin. Terpaut dua poin dengan Persela yang menduduki puncak klasemen. Sukses tim besutan Rahmad Darmawan ini sejatinya tak berjalan mulus. Sejak awal babak pertama, Persebaya kesulitan mengembangkan permainan lantaran Perseru cenderung bertahan. Momentum bagi Persebaya muncul saat Persebaya mendapatkan tendangan bebas pada menit ke-20. Greg yang mengeksekusi tendangan bebas sejatinya bisa diblok kiper Perseru, Teguh Amiruddin. Bola muntah akhirnya disambar sepakan Alfin Tualasamony. Gol pembuka Persebaya itu sekaligus membuat serangan tuan rumah kian deras. Ujungnya, aksi solorun Fandi Eko Utomo di awal babak kedua membuatnya dilanggar oleh Tony Roy Ayomi. Pemain bernomor punggung 38 itu diganjar kartu kuning kedua setelah mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-24 oleh Maulana Nugraha, wasit yang memimpin laga kemarin. Gol selanjutnya bagi Persebaya masing-masing dicetak oleh Greg (50\' , 66\'), dan Pacho pada menit ke-58. Empat gol tersebut sebenarnya bisa ditambah lagi oleh tuan rumah. Dalam tempo 10 menit terakhir, Persebaya menyia-nyiakan lima peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. “Saya rasa kondisi diatas angin membuat pemain hilang konsentrasinya di menit akhir laga,” ujar Rahmad Darmawan, pelatih Persebaya usai laga. RD -sapaan Rahmad Darmawan- menjelaskan bahwa kondisi yang terjadi di menit akhir itu diakuinya harus segera dilakukan perbaikan.’’Kami berharap, jangan sampai kondisi serupa terulang dalam laga berikutnya,\" terangnya. Namun secara keseluruhan, RD menilai, performa pemainnya menanjak di babak kedua. Menurutnya, kedua sayap yang diisi M Ilham dan Fandi menbuat serangan Persebaya menghasilkan sejumlah peluang. “Kedua sayap kami bermain hebat di babak kedua, ini yang kami harapkan,” tegasnya. Kemenangan telak tersebut harus dibayar mahal Persebaya. Pasalnya Alfin yang mencetak gol pertama Persebaya itu ditarik keluar lantaran mengalami benturan dengan pemain Perseru. “Paling cepat besok pagi kami baru mengetahui kondisi cedera yang dialami Alfin,’’ imbuhnya. Sementara itu, Robby Maruanaya, pelatih Perseru lebih tertarik dengan intimidasi yang dilakukan bench Persebaya saat timnya melakukan pelanggaran. ”Ini bukan tim sepak bola Pak La Nyalla (Wakil Ketua PSSI, red), ini sepak bola Indonesia,” keluhnya. Seperti yang dijelaskannya sebelum laga berlangsung, Robby pun mengakui bahwa timnya secara kualitas dibawah Persebaya. “Kami memang pantas layak kalah, apalagi setelah Tonny dikeluarkan wasit,\" lanjutnya. Pelatih yang sejak kompetisi Divisi Utama lalu menangani Arthur Bonay dkk itu menjelaskan sama sekali tidak menyalahkan wasit.”Kami tidak pernah protes soal kepemimpinan wasit. Tapi kali ini, mereka mengintimidasi. Sistemnya yang harus diperbaiki,” tegasnya. Perlu diketahui Maulana Nugraha sebelumnya terpilih sebagai wasit terbaik ISL edisi Maret. Dengan kepemimpinan wasit yang seringkali mendapat protes dari tim harus disikapi dengan tegas oleh komite wasit PT Liga Indonesia. Ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (nap/ko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: