Ok
Daya Motor

Ratusan Pelaku Pariwisata Ciayumajakuning Grudug Gedung Sate, Minta Larangan Study Tour Dicabut

Ratusan Pelaku Pariwisata Ciayumajakuning Grudug Gedung Sate, Minta Larangan Study Tour Dicabut

Pelaku pariwisata Ciayumajakuning turut serta dalam aksi damai di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 21 Juli 2025.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Sebanyak 800 pelaku pariwisata dari Ciayumajakuning bergabung dengan ribuan pelaku pariwisata dari Jawa Barat (Jabar) datangi Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 21 Juli 2025.

Melalui aksi damai ini, para pelaku pariwisata tersebut mendesak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi mencabut larangan study tour.

Ketua Gabungan Pengusaha Pariwisata Tour and Travel (GAPITT) Ciayumajakuning, Budi Aristya menuturkan sebanyak 800 pelaku pariwisata dari Ciayumajakuning turut ikut serta dalam aksi damai ini.

Mereka terdiri dari travel agen, tour guide, PO Bus, hingga pelaku UMKM yang menggantungkan hidupnya terhadap pariwisata.

BACA JUGA:Siasati KUR Fiktif tahun 2023-2024, 3 Pejabat Unit BRI Rugikan Negara Rp4,6 Miliar

BACA JUGA:Tidak Terima Study Tour Disebut Memberatkan, Ini Tanggapan Pelaku Pariwisata

BACA JUGA:Pelaku Pariwisata: Gara-gara Kebijakan KDM, Bank Emok Jadi Subur

"Sejak adanya larangan study tour pelaku pariwisata sangat terpuruk, kondisi ini semakin sulit saat diberlakukannga efisiensi," ujarnya.

Larangan study tour telah memberikan dampak ekonomi yang semakib terpuruk bagi pelaku pariwisata di Jabar.

Pasalnya hingga saat ini tak ada sekolah yang berani menggelar study tour, padahal kontribusi study tour dalam dunia pariwisata cukup tinggi.

"Hal ini juga turut dikeluhkan sejumlah daerah yang kerap menjadi destinasi study tour seperti Yogyakarta, Malang, hingga Bali.”

“Di samping beberapa asosiasi pariwisata sudah memblokir Jabar menjadi destinasi wisata oleh beberapa kota seperti Pekalongan," paparnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan, Aksi Damai Forum Solidaritas Para Pekerja Pariwisata Jawa Barat (SP3JB), Nana Yohana menuturkan melalui aksi damai kali ini pihaknya meminta larangan study tour dicabut.

BACA JUGA:MPLS di SMPN 4 Sindang Indramayu Diisi Edukasi Anti Bullying

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem: Angin Bediding Hantam Cirebon, Awas Penyakit Ini Menyerang

Peserta aksi damai datang sejak pukul 10.00 WIB di Gedung Sate, Kota Bandung. Namun sayang hasil dari aksi damai tersebut nihil.

Hingga pukul 15.00 WIB pihaknya tidak bisa bertemu langsung dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.

"Karena Gubernur tidak ada di tempat, kami meminta live conference, namun permintaan tersebut tidak diindahkan," jelasnya.

Sebelumnya Forum SP3JB telah  melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, sejumlah stakeholder dan dinas terkait juga hadir dalam audiensi tersebut.

BACA JUGA:Klaim Lewat Video Call, Transformasi Layanan Garda Oto Mempermudah Warga Ciayumajakuning

BACA JUGA:Desa Setu Kulon Peringkat 5 Terburuk Nasional dalam Penyerapan Dana Desa

Pihaknya juga sudah meminta untuk dilakukan pertemuan dengan Gubernur Jabar, namun hingga aksi damai itu berlangsung pertemuan tersebut tidak terlaksana.

"Ini baru 10 persen kekuatan dari pelaku pariwisata di Jabar, jika hasilnya nihil seperti ini kami akan datang kembali dengan kekuatan lebih besar," ungkapnya.

Pihaknya berharap audiensi dengan Gubernur Jabar bisa segera dilakukan. Dalam beberapa minggu ke depan pihaknya pun berencana akan kembali menggelar aksi damai dengan massa yang lebih banyak.

"Kami siapkan 7000 peserta dengan 300 PO Bus, kami harap larangan study tour ini bisa segera dicabut agar tidak membuat dunia pariwisata terus terpuruk," tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase