Awas Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi

Awas Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi

KUNINGAN - Bagi warga Kuningan yang selama ini mengkonsumsi air minum isi ulang harap wasapada. Pasalnya, dari ratusan depot air minum yang ada di Kuningan belum semuanya layak konsumsi. Sehingga akan membahayakan dalam penggunaan jangka panjang. Data Dinkes Kuningan menyebutkan, dari jumlah 174 depot air minum isi ulang yang sudah memiliki sertifikat layak higienis sanitasi, baru 107 atau mencapai 90 persen. Sisanya 10 persen lainnya belum memenuhi syarat layak higienis. “Ya, memang belum 100 persen namun kami terus berupaya melakukan pengontrolan setiap tiga bulan sekali agar yang dijual layak konsumsi,” ucap Kadinkes Kuningan H Raji K Sarji melalui Kasi Penyehatan Lingkungan Idik Suhermna kepada Radar, akhir pekan kemarin. Pihaknya selalu melalukan pemeriksaan rutin uji kualitas air isi ulang baik reserve osmosis (RO) maupun penyaringan selama tiga bulan sekali. Depot air minum yang airnya memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikat layak higienis sanitasi. Sehingga lanjut dia, konsumen yang akan membeli mudah mengeceknya. Apabila tidak ada sertifikat yang dikeluarkan tiga bulan sekali dan ditempel jangan dibeli karena tidak layak. Menurut dia, bagi depot air yang tidak layak diberikan waktu untuk melakukan perubahan baik dari alat hingga air yang dijadikan bahan baku. Kalau ternyata tetap membandel maka akan ditutup usahanya. Memang hingga saat ini belum ada depot air yang ditutup karena mereka selalu melakukan perbaikan. Jumlah air yang diteliti tersebut hasil pada tahun 2013. Untuk tahun 2014 terus dilakukan pengujian. Dalam kesempatan itu, Idik juga meminta kepada warga untuk lebih jeli terutam masalah penggunaan sinar ultra violet. Sinar ultra violet tidak bisa dilihat mata telanjang. Mengenai lampu neon yang berwarna biru bukan sebagai ultra viloet tapi hanya hiasan belaka. Untungnya di Kuningan kualitas air tidak seburuk mata air di daerah lain. Meski begitu untuk saat ini hanya ada tiga mata air yang sudah dinyatakan layak dikonsumsi yakni Cibulan, Lingggarjati dan Kalapa Gunung. Diluar itu belum layak konsumsi meski air bersih kerana belum diteliti. Secara umum, lanjut dia ciri-ciri air yang kualitasnya bagus yaitu jernih, tidak berasa dan berbau serta untuk kualitas bakteriologi dan kimia harus nol. Untuk air isi ulang dikelompokkannya menjadi dua yaitu kelompok depot air minum dan kemasan. Kelompok depot air minum yaitu yang isi ulangnya dengan mengganti galon, baik RO maupun penyaringan dan untuk legalitasnya dengan perbup. Sedangkan kemasan tidak mengganti galon, namun sudah dikemas dalam galon maupun botol dan untuk pengaturannya oleh BPOM. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: