Penguasaan Dominan tanpa Gigitan
STATISTIK menunjukkan Bayern Muenchen memiliki penguasaan bola hingga 63 persen sepanjang laga melawan Real Madrid. Dengan ball possession sebesar itu, Bayern tetap tak mampu membahayakan gawang Real yang dikawal Iker Casillas. Strategi dominasi bola yang diterapkan Pep Guardiola malah menjadi bumerang dalam laga di Santiago Bernabeu itu. Tak urung, kritikan deras mengalir pada Guardiola. Meski strategi tersebut berhasil melawan klub-klub lain di berbagai ajang, Real seakan justru mendapatkan angin segar. Sementara, Bayern malah kesulitan dan lebih banyak perputar-putar di depan kotak penalti Real serta menyia-nyiakan banyak umpan crossing. Paling keras justru dari dalam. Presiden kehormatan Bayern Franz Beckenbauer dan Direktur Bayern Mathias Sammer menunjukkan kegeramannya. \"Bayern bermain seperti yang sudah diduga, banyak penguasaan bola tapi tanpa gigitan. Penguasaan bola tak ada artinya bila lawan membuat peluang. Untungnya, Real hanya menciptakan satu gol,\" tandas Beckenbauer. Pria yang sukses menggenggam gelar juara Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih itu mengungkapkan, superioritas di lapangan tak ditunjukkan dengan dominasi pada bola. Meski kalah dalam statistik ball posession, Real malah mengendalikan permainan. \"Saya tak pernah melihat Real bertahan sebaik itu. Tapi, mungkin Bayern yang membuat laga jadi mudah buat mereka. Bayern kurang dinamis dan tak punya pukulan,\" jelasnya. Nyaris serupa, Sammer mengakui Bayern kehilangan produktivitas dengan kekuatan tiki-taka yang dibawa Guardiola. Setelah mengunci gelar pada pekan ke-27, Bayern hanya meraih satu kemenangan di empat laga Bundesliga. \"Kami dominan tapi tidak pada hasilnya. Saya pikir tak ada tim Jerman lain yang begitu dominan di Bernabeu. Tapi kami harus membaliknya di laga selanjutnya dengan finishing tanpa ampun,\" ungkap beber Sammer. Media-media di Jerman juga melontarkan kritikan yang sama. Mereka menganggap pasukan Guardiola tak ubahnya macan ompong yang tak menggigit. Mereka menganggap Bayern kehabisan akal dan gagal menunjukkan kualitasnya sebagai juara bertahan. (ady)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: