Hasil Razia Gabungan ”Nihil”

Hasil Razia Gabungan ”Nihil”

Polisi Tak Menemukan Hal Yang Mencurigakan KUNINGAN - Bom bunuh diri di masjid Markas Kepolisian Resort Kota (Mapolresta) Cirebon membuat kepanikan cukup luar biasa. Di Kabupaten Kuningan, antisipasi sekaligus pengejaran atas dugaan adanya teman pelaku dilakukan dengan cepat oleh aparat Kepolisian Resort Kuningan. Jumat (15/4), pukul 13.00 WIB, ratusan aparat gabungan berseragam serba coklat tersebut sudah bersiap siaga di sepanjang jalan utama Kuningan-Cirebon, tepatnya di Jalan Raya Caracas guna pemeriksaan. Hampir semua jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat diperiksa secara detil, terutama mobil box. Selain di lokasi itu, operasi juga difokuskan di pertigaan Jalan Sukamulya. Pertemuan beberapa cabang jalan dari arah Cirebon menuju perbatasan Cikijing, Majalengka itu menjadi titik pemeriksaan khusus. Para pengendara kaget bukan main. Mulai kelengkapan surat, bagasi, jok, isi mobil termasuk barang bawaan diperiksa secara teliti oleh aparat. Beberapa pengendara motor yang telanjur kena periksa polisi, tampak harus pasrah karena diketahui tidak memiliki kelengkapan surat. Namun hingga pukul 17.00, hal mencurigakan tidak ditemukan dalam operasi tersebut. Kapolres Kuningan AKBP Hj Yoyoh Indayah MSi belum bisa dihubungi karena masih sibuk membantu pengamanan di Mapolresta Cirebon. “Betul, operasi ini terkait kejadian di Mapolresta Cirebon. Di sini kita tidak tinggal diam dengan melakukan operasi cepat. Siapa tahu ada teman si pengantin (sebutan bagi pelaku bom bunuh diri, red) itu,” terang salah seorang anggota Mapolres Kuningan, yang enggan namanya dikorankan, saat ditanya Radar, kemarin. Peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon yang menelan 1 korban tewas dan puluhan anggota polisi terluka, termasuk Kapolresta AKBP Herukoco, juga membuat Pemerintah Kabupaten Kuningan mengambil sikap waspada. Meski bukan kepolisian, Pemkab berencana membuat antisipasi dini untuk pengamanan ekstra. “Sejauh ini pengamanan di sini (perkantoran setda, red) memang longgar saja. Siapa pun bisa masuk. Ini akan menjadi perhatian ke depan. Nanti saya lapor pak bupati dulu,” ucap Wakil Bupati Kuningan, Drs H Momon Rochmana MM, saat ditemui Radar, di kantornya. Ia merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Terlebih lokasi kejadian ada dalam sebuah masjid. Jalan pikiran pelaku sulit sekali dimengerti. Namun demikian, Ia menyadari, kejadian bom bisa terjadi di mana saja dan kepada siapa saja. Untuk itu, Ia mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Kepedulian terhadap lingkungan masing-masing perlu ditingkatkan. Kewajiban tamu lapor 1x24 jam dan siskamling juga kembali diaktifkan. Ini untuk mengetahui orang-orang tak dikenal. “Kejadian bom di Mapolresta Cirebon warning bagi semua untuk lebih waspada. Berlakukanlah sikap pencegahan dini, deteksi dini dan lapor cepat. Jangan mengandalkan aparat. Masalah keamanan tanggung jawab bersama,” tandasnya. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: