Pendidikan untuk Memanusiakan Manusia

Pendidikan untuk Memanusiakan Manusia

INDRAMAYU – Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kabupaten Indramayu dilaksanakan di Alun-alun Indramayu, Jumat (2/5). Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, mengajak untuk menyukseskan implementasi kurikulum 2013. “Bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional, saya ingin mengajak kepada guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi kurikulum 2013,” ujar bupati. Melalui kurikulum 2013 itu, para siswa akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Itu semua dilakukan dalam rangka menyiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa indonesia. “Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul menuju kejayaan Indonesia 2045,” tegas bupati. Membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bupati mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat kekinian semata. Melainkan lebih jauh dari itu pendidikan hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul. Bupati menegaskan, dalam dunia pendidikan ada beberapa hal yang sangat mendasar. Pertama terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan, yang mana akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan. Beberapa kebijakan dan program telah dilakukan seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, bantuan siswa miskin, bidik misi, pengiriman guru daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, bantuan operasional untuk perguruan tinggi (BOPT). Pendirian perguruan tinggi negeri baru dan sekolah berasrama, juga merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan. “Kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil itu ditandai antara lain dengan kenaikan angka partisipasi kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP/MTS, SMA/SMK dan perguruan tinggi,” kata bupati. Hal berikutnya yang juga sangat mendasar yaitu yang terkait dengan kualitas. Dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana. Beberapa kajian dan program yang telah diterapkan, antara lain, pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan kurikulum 2013, dan rehabilitasi sekolah yang rusak, baik rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. Melalui penerapan kurikulum 2013 secara bertahap dan menyeluruh, tahun ajaran 2014/2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas selain juga merupakan momentum untuk melakukan penataan sistem perbukuan pelajaran. Pada apel Peringatan Hardiknas tersebut juga diserahkan berbagai penghargaan untuk para pelajar di Kabupaten Indramayu yang berprestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Diantaranya Ahmad Bajuri (siswa SMKN 1 Losarang) sebagai juara 1 olimpiade matematika tingkat Jawa Barat, Casdi (siswa SMKN 1 Losarang) juara 1 kompetensi siswa bidang pertanian agronomi. Kemudian Restu Fauzi (siswa SMKN 1 Sindang) juara 2 bidang tata busana, dan Ahmad Abdul Sarip (siswa SMKN 1 Indramayu) bidang akomodasi perhotelan. Penghargaan juga diberikan kepada para siswa yang telah menjuarai lomba olimpiade sains nasional tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2014. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: