Mutasi, Ukur Kemampuan

Mutasi, Ukur Kemampuan

Aang Minta Pejabat Terlantik Profesional dan Berkarakter KUNINGAN - Gerbong pejabat di lingkup pemerintah Kabupaten Kuningan benar-benar bergeser, Kamis (21/4). Sebanyak 130 pejabat dilantik oleh Bupati H Aang Hamid Suganda, di Pendopo Setda. Mutasi kali ini terbilang besar. Ada 7 pejabat eselon II terkena rotasi, 33 pejabat eselon III dan 90 eselon IV. Sesuai prediksi, Kadis Bina Marga Drs Kukuh T Malik MSi bertukar jabatan dengan Kadis SDAP HD Rusliadi MSi. Kadisosnaker Drs Dian Rahmat Yanuar MSi melesat menjadi Kepala Bapeda. Sementara posisi semula Dian digantikan Drs H Dadang Supardan MSi dari Kadisdikpora. Jabatan strategis Kadisdikpora diambil alih Drs H Maman Suparman MM. Sedangkan posisi Maman sebagai Kepala Inspektorat diisi H Jatnika SH MPd. Pergeseran juga dialami Kadisparbud Nana Sugiana MSi. Ia pindah mengisi jabatan kosong Kadisperindag yang ditinggalkan pensiun H Bambang T Margono MM. Dua pejabat promosi muncul. Yaitu Uus Rusnandar MSi semula Kabid Perencanaan Anggaran Bapeda naik menjadi Kepala Disparbud dan Deniawan MSi semula Kabag Tata Pemerintahan, promosi menjadi Staf Ahli Bupati bidang kemasyarakatan. Yang cukup mengejutkan, Camat Cilimus Deni Hamdani MSi beralih tugas menjadi Kepala Satpol PP menggantikan Indra Purwantoro SIP yang digeser menjadi Kabag Tata Pemerintahan. Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda menegaskan, pergantian pejabat merupakan hal biasa bagi orang yang berpredikat sebagai aparatur negara. Oleh sebab itu, Ia menekankan bahwa kepercayaan yang diberikan janganlah dijadikan sebagai tujuan, melainkan sebagai jembatan untuk mengukur kemampuan, keterampilan, loyalitas, disiplin, pengabdian dan prestasi. “Karena dari ukuran itulah, segala kesempatan akan terbuka untuk peningkatan karir yang lebih baik,” terangnya. Dijelaskan, kebijakan mutasi dilakukan karena ada pejabat struktural yang pensiun, meninggal dunia dan memilih jenjang karir kembali ke jabatan fungsional. Disamping sebagai pengembangan karir, penyegaran, regenerasi kepemimpinan yang didasarkan pada kemampuan, profesionalisme dan kepercayaan dari pimpinan. “Ini sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi kerja aparatur pemerintah ke arah yang lebih baik,” tandasnya. Implikasi dari kepercayaan ini, tambah Aang, selayaknya harus diimbangi dengan tangung jawab yang tinggi menjadi aparatur profesional dan berkarakter. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: