Parpol Gagal Pilih Absen

Parpol Gagal Pilih Absen

MAJALENGKA – Dari hasil penetapan caleg terpilih hasil pemilu legislatif (pileg), diketahui hanya ada 9 dari 12 partai politik (parpol) peserta Pileg 2014 di Majalengka, yang berdasarkan perolehan suaranya dinyatakan mendapatkan kursi di parlemen, dengan mengacu pada perhitungan sesuai aturan yang berlaku. Alhasil, tiga parpol yang perolehan suaranya dinyatakan belum berhak mendapatkan kursi di lima daerah pemilihan (dapil), yakni Partai Hanura, PBB, dan PKPI, memilih absen dari agenda pleno penetapan caleg terpilih yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka, kemarin (12/5). Meja dan kursi saksi parpol yang disediakan lengkap untuk 12 parpol, hanya 9 meja dan kursi yang terisi oleh para saksi yang diutus parpol. Kursi Hanura, PBB, dan PKPI yang kebetulan berada di jajaran paling belakang, tampak kosong. Meski demikian, ketidakhadiran tiga parpol yang belum mendapatkan kursi di parlemen ini, tidak menghambat proses penetapan caleg terpilih. Karena jumlah saksi yang hadir, melebihi kuorum sehingga rapat pleno ini bisa terus dilanjutkan. Seperti yang diketahui, sembilan parpol yang mendapatkan kursi di DPRD Majalengka periode 2014-2019, masing adalah PDIP dengan raihan 18 kursi, PKB 6 kursi, Golkar 5 kursi, Gerindra 5 kursi, PPP 4 kursi, Demokrat 4 kursi, PKS 4 kursi, PAN 3 kursi, dan Nasdem 1 kursi. Ketua DPK PKPI Majalengka Ir Dede Mulyana memilih tidak menghadiri agenda pleno tersebut karena tidak berpangaruh terhadap partainya yang memang dihitung berdasarkan suara hasil rekapitulasi di KPU pada bulan April yang lalu, tidak satupun mendapatkan kursi di masing-masing dapil. Ketimbang menghadiri agenda pleno penetapan caleg terpilih, Demul lebih memilih mengikuti agenda Komisi D DPRD Majalengka, memanfaatkan sisa jabatannya untuk bertugas di DPRD Majalengka hingga berakhir masa jabatannya Agustus mendatang. Sebelumnya, Ketua DPC PBB Majalengka H Ujang Nurhuda tampak sudah lempar handuk dan memilih angkat koper dari kompetisi pileg ini. Bahkan, dalam proses pelaporan pembukuan dana kampanye parpol tahap akhir, PBB pun memilih tidak ambil bagian dalam proses yang batas akhirnya dilaksanakan pada 24 April lalu. “Sudah gak pengaruh mau nyerahin atau tidak, karena hasil penghitungan suara oleh KPU semua caleg kita kandas. Lain halnya kalau caleg kita ada yang suaranya masuk jadi caleg terpilih. Jadi, buat apa buang energi ngurusin apa yang sudah tidak bisa diperjuangkan,” kata Nurhuda. Dia mengibaratkan, posisi partainya saat ini merupakan sebuah tim sepak bola yang mengikuti suatu turnamen, yang gugur ditengah jalan sebelum memasuki babak final. Lantas, pihaknya memilih untuk segera angkat koper ketimbang terus mengikuti turnamen yang sudah pasti tidak punya peluang untuk juara. “Mending kita angkat koper, introspeksi, dan evaluasi internal, sambil mempersiapkan diri untuk menghadapi agenda politik lima tahun berikutnya, dan menunggu aturan undan-undang pemilu yang barau, kalau ada,” tegasnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: