Komisi A Bakal Panggil Komisioner KPUD
KUNINGAN – Dalam menyikapi gonjang-ganjing terkait pelaksanaan Pemilu 9 April, Komisi A DPRD telah melaksanakan rapat internal. Keputusannya, komisi tersebut hendak memanggil para komisioner KPUD Kuningan untuk dievaluasi. Ketua Komisi A Momon C Sutresna menyebutkan, pemanggilan komisioner KPU itu dijadwalkan Selasa (20/5) nanti. Ia bersama jajaran anggota lainnya hendak mempertanyakan proses pelaksanaan pileg dalam rangka evaluasi. “Kita akan mengundang KPUD dalam rangka evaluasi pelaksanaan pileg. Pokoknya evaluasi terhadap pelaksanaan (pemilu, red) secara umum. Alhamdulillah pada hari H pelaksanaan pencoblosan berjalan aman dan kondusif tak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan,” ujar politisi Partai Demokrat itu, Jumat (16/5). Meski kondusif, namun pihaknya melihat masih ada beberapa kekurangan. Terutama berkaitan dengan kebutuhan logistik di TPS-TPS. Dari pantauannya, TPS-TPS tersebut dibuat secara asal-asalan. Padahal dana yang dialokasikan untuk KPUD dinilainya cukup besar. “Saya melihat banyak yang asal-asalan. Sehingga pas cuaca buruk ketika mau penghitungan suara, petugas TPS beserta saksinya kocar-kacir. Ada yang pindah ke rumah dan tempat lain. Sehingga memicu pertanyaan apakah proses penghitungan di tempat tersebut menjamin ke-luber-annya atau tidak,” ungkapnya. Selain itu, Momon juga mengamati masih cukup banyak TPS yang menggunakan ruangan sekolah. Hal itu disayangkan karena bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. “Secara aturan tidak boleh itu TPS di ruang tertutup. Apalagi lembaga pendidikan. Hal ini akan kami pertanyakan, kemanakan dana yang seharusnya dialokasikan untuk TPS,” tandas Momon. Banyak hal yang hendak dipertanyakan kepada komisioner KPU dalam rangka evaluasi. Selain beberapa contoh yang tadi ia sebutkan, juga berkaitan dengan merebaknya dugaan kecurangan dan penggelembungan suara. “Semua patut dipertanyakan. Saya tidak akan mengungkapkan semuanya sekarang, tapi tunggu nanti Selasa. Ini dalam rangka evaluasi saja agar pelaksanaan pesta demokrasi kedepan tidak terulang lagi,” tukasnya. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: