PDIP Sepakati JK Sebagai Cawapres Jokowi, Ical Merapat ke Prabowo
JAKARTA-PDI Perjuangan sementara menyepakati Jusuf Kalla (JK) untuk mendampingi bakal capresnya Joko Widodo (Jokowi). Hal ini berdasarkan pembahasan tadi malam antara petinggi partai-partai yang tergabung dalam poros koalisi. \"Akhirnya semalam sementara disepakati pak JK,\" ujar Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di kediaman Ketum Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar 27, Menteng, Jakarta, Senin (19/5). Menurutnya, cawapres resmi bagi Jokowi baru diketahui setelah deklarasi di Gedung Joang. \"Nanti didengarkan sendiri setelah di Gedung Joang,\" katanya. Tjahjo menceritakan, banyak nama yang dibahas untuk menjadi pendamping Jokowi dalam pertemuan mitra koalisi tadi malam. Antara lain Jusuf Kalla, Abraham Samad, Mahfud MD, Ryamizard Ryacudu, Luhut Panjaitan dan Rizal Ramli. Nama-nama tersebut mengerucut jadi dua yakni JK dan Abraham Samad, lalu disepakati nama JK. Pemilihan nama politisi senior Partai Golkar itu tentunya dengan berbagai pertimbangan. \"Ya semua masuk dari lembaga survei, dari masyarakat. Kemudian dimunculkan,\" tegas Tjahjo. ARB KE PRABOWO Sementara itu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dikabarkan merapat ke Prabowo Subianto. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia, Denny JA. Pernyataan Denny berdasarkan informasi dari dalam. Sejak sekitar dua minggu lalu, Denny JA intens berkomunikasi melalui blackberry messenger (BBM) dengan ARB dan juga ring satunya. Dalam komunikasi itu, Denny menyampaikan saran pentingnya pemerintahan yang kuat di belakang Jokowi. Secara konseptual, ARB menyetujui pandangan dan sikap itu. Tapi Denny JA mengakui ARB adalah pemimpin partai terbesar kedua yang punya hukumnya sendiri. Bahkan ARB memimpin partai, dengan bahasa dia sendiri, \"tanker dalam politik Indonesia,\" partai yang paling berpengalaman memerintah. Denny pun mengakui, ARB tak bisa menyerahkan cek kosong kepada Megawati atau PDI Perjuangan. Sementara mandat penuh dari Rapimnas membuat ARB harus mengetahui secara jelas mengenai peran apa yang akan diperoleh Golkar bila mendukung Jokowi. \"Pertemuan ARB-Mega semalam tak berujung pada kesepakatan tingkat tinggi. Ini pilihan sulit bagi ARB,\" ungkap Denny JA dalam akun twitter-nya @DennyJA_WORLD, pagi ini (Senin, 19/5). Denny JA pun merasa sudah melakukan apa yang seharusnya disampaikan, termasuk pandangan untuk tetap di samping Jokowi. Namun tetap saja keputusan ada di tangan ARB. Denny pun memahami kesulitan ARB dan sikap politiknya. \"Namun saya juga harus tetap menyatakan sikap saya. Pagi hari saya mendengar ARB atau Golkar merapat ke Gerindra, yang lebih jelas memberikan kejelasan peran di pemerintahan,\" kata Denny JA, yang juga menegaskan ia menghormati sikap ARB ini meski ia punya pilihan berbeda. \"Tadi pagi saya kembali BBM ARB menyatakan selamat atas pilihannya, dan semoga Allah selalu menyertainya,\" demikian Denny JA.(rmol/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: