Mahfud Pimpin Tim Sukses Prabowo

Mahfud Pimpin Tim Sukses Prabowo

**Dukung Jokowi, Kader Muda Golkar Siap Disanksi JAKARTA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa terus menambah kekuatan dukungan psikologis. Meski tidak menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa, Prabowo Hatta telah menetapkan \"mantan\" kandidat capres PKB Mahfud MD sebagai Ketua Tim Pemenangan pasangan capres dan cawapres itu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo usai mendaftarkan diri bersama Hatta sebagai pasangan capres dan cawapres untuk pemilu presiden dan wakil presiden di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, kemarin (20/5). Prabowo membenarkan jika Mahfud telah ditetapkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. \"Ketua tim pemenangan kami Bapak Profesor Mahfud MD,\" ujarnya kepada wartawan. Prabowo menyatakan, dirinya sudah bertemu langsung dengan Mahfud. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dipilih karena memiliki kapasitas sebagai tokoh nasional. \"Beliau juga berpengalaman, serta menyatakan ingin mendukung kami,\" ujarnya. Upaya untuk \"meminang\" Mahfud, dilakukan secara langsung tidak melalui partai. Pencalonan pasangan Prabowo dan Hatta kemarin dipenuhi ratusan massa pendukung. Masing-masing perwakilan partai membawa kader dan simpatisannya untuk mendampingi Prabowo-Hatta mendaftar di KPU. Jumlah massa yang datang di kantor KPU, jauh lebih banyak dibandingkan massa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mendaftar ke KPU pada Senin (19/5). Pimpinan pendukung Prabowo-Hatta juga lengkap hadir. Nampak mendampingi keduanya, Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama Sekjen Idrus Marham, Ketum PPP Suryadharma Ali bersama Sekjen M Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo dan Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta bersama Sekjen Raufik Ridho, serta Ketua Umum PBB MS Kaban terlihat lengkap hadir. \"Pendaftaran ini didampingi seluruh pimpinan partai yang mengantar kami,\" ujar Prabowo dalam keterangan pers usai pendaftaran diri ke KPU. Menurut Prabowo, tidak ada kesulitan berarti dalam proses pendaftaran di KPU. Beberapa wartawan sempat menanyakan adanya bercak darah yang ada di baju Prabowo. Namun, Prabowo menyatakan darah itu disebabkan adanya sedikit insiden yang terjadi saat masuk ke KPU. \"Ada kaca pecah, salah satu simpatisan saya terkena darah,\" ujarnya. Sebelum mendatangi KPU, Prabowo-Hatta bersama pimpinan partai koalisi lain melakukan sejumlah seremoni. Pagi harinya, Prabowo-Hatta mendatangi Taman Makam Pahlawan Kalibata. TMP Kalibata memang kerap menjadi destinasi para politisi, sebelum melakukan hajatan besar. \"Kebetulan hari ini adalah hari kebangkitan nasional. Ini hari baik, sehingga kami berziarah dulu sebelum kesini,\" ujarnya. Setelah itu, Prabowo Hatta melakukan ibadah sholat bersama di Masjid Sunda Kelapa. Sebelum mendatangi KPU, Prabowo-Hatta melakukan penandatanganan koalisi bersama enam pimpinan partai politik. Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menambahkan, Partai Golkar menjadi partai terakhir yang mendukung pencalonan Prabowo-Hatta untuk didaftarkan ke KPU. Kerjasama dengan Partai Golkar juga terkait dengan posisi yang kemungkinan diemban Ical --sapaan akrab Aburizal-- sebagai menteri utama jika Prabowo Hatta ditetapkan sebagai pemenang pilpres. \"Tata caranya diatur kemudian. (Pertimbangannya) karena kemampuan Pak ARB soal ekonomi. Pengalaman beliau di kementerian sebelumnya, dan beliau banyak dikenal,\" ujarnya. Terpisah, pihak PKB menanggapi dingin keputusan Mahfud bergabung dan bahkan masuk menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta. Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai keputusan mantan menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur sebagai ekspresi ketidakpuasan. \"Mungkin di situ ada kekecewaan,\" kata Karding. Padahal, menurut dia, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, hingga sesaat sebelum penentuan Jusuf Kalla sebagai cawapres, tetap berusaha mengajukan nama yang bersangkutan. \"Pak Mahfud terus kami sorongkan,\" klaimnya. Dia mengakui keberadaan Mahfud yang didukung sejumlah kiai di tim pemenangan Prabowo-Hatta, akan memiliki pengaruh terutama di warga NU. Namun, menurut dia, jumlahnya tetap tidak akan signifikan. \"Satu dua mungkin iya, tapi pengamatan kami masih yakin mayoritas ke Jokowi-JK,\" kata Karding lagi. Dia juga lalu mengingatkan kalau figur JK merupakan tokoh NU. Menurut dia, selain sebagai salah satu mustasyar PB NU, ayahanda mantan ketua umum DPP Partai Golkar itu juga seorang tokoh NU. \"Mudah-mudaha (pengaruh Mahfud) tidak signifikan, tidak kolektif tapi orang per orang,\" imbuhnya. Tidak hanya Mahfud yang memutuskan menyeberang ke kubu lain meninggalkan pilihan partainya. Sejumlah angkatan muda Partai Golkar juga menyatakan sikap tidak mendukung Prabowo Hatta seperti halnya keputusan partai, namun memilih mendukung pasangan Jokowi-JK sebagai pilihan. Salah satu kader muda Partai Golkar yang menjadi deklarator pendukung Jokowi-JK, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, keputusan Ketum Golkar untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta memunculkan tanda tanya. Para kader muda melihat fakta saat JK yang juga mantan Ketum Golkar dipilih oleh Jokowi, namun tidak mendapat dukungan dari pimpinan beringin. \"Ada kegundahan dan kebingungan dari kami, kader muda Golkar atas keputusan DPP yang mendukung Prabowo-Hatta,\" ujar Agus dalam keterangan pers di Restoran Sari Kuring, Jakarta, kemarin (20/5). Keputusan untuk mendukung Prabowo Hatta, merupakan keputusan Ical yang sudah mendapat mandat penuh dalam Rapat Pimpinan Nasional VI Partai Golkar. Namun, selama ini, para kader muda merasa tidak ada komunikasi dari para pengurus terkait keputusan itu. \"Kami menyesalkan keputusan DPP yang diambil tanpa memberi kesempatan kepada kami untuk memberikan pendapat dan masukan,\" ujar anggota Komisi I DPR itu. Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Indra Jaya Piliang menambahkan, seharusnya Partai Golkar mendukung pasangan Jokowi-JK. Ini karena, sebagai kader partai, JK yang kini menjadi cawapres Jokowi hanya bisa berjuang sendirian tanpa dukungan partai. \"Kami tidak mau JK dibiarkan sebatang kara di tubuh Jokowi. Akui saja kalau Pak JK mantan ketua umum dan dewan pertimbangann Golkar,\" ujar Indra. Logikanya, kata Indra, JK tidak pernah keluar partai. Karena itu, jika ada kader beringin yang terpilih untuk maju dalam pencalonan, seharusnya ada upaya partai untuk mendukung. \"Kami memberi cap lagi bahwa JK adalah wakil partai Golkar. Kami anggap JK itu kuning (kader Partai Golkar, red),\" terang dia. Tidak hanya Agus dan Indra, sejumlah nama kader muda Partai Golkar juga memberikan dukungan. Diantara dari mereka yang hadir adalah Fayakhun Andriadi, Meutya Havid, Ace Hasan Syadzily, Neil Iskandar, Poempida Hidayatullah, Andi Sinulingga, Hasanuddin, Roosdinal Salim, Bedjo Rudiantoro, Andi Rahman, Emil Abeng, Selina Gita, dan Tiara Whulandary. Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Mahyudin menyatakan bahwa hasil Rapimnas sudah jelas. Mandat penuh yang diberikan kepada Ical selaku ketum Partai Golkar adalah sekaligus menentukan arah koalisi partai. Keputusan yang dilakukan kader muda Golkar adalah keputusan sepihak dan bukan berdasarkan kelembagaan. \"Maka itu segenap kader dan pengurus harus taat azas, yang tidak mengikuti itu melanggar aturan partai, salah satunya keputusan rapimnas,\" ujar Mahyudin. Menurut dia, pelanggar keputusan rapimnas tentu harus mendapatkan sanksi. Dirinya menyatakan bahwa DPP akan segera memanggil pihak yang berseberangan dengan keputusan rapimnas untuk dimintai keterangan dan klarifikasi. \"Kalau melawan tidak menutup kemungkinan akan diberhentikan, otomatis kehilangan hak, misal anggota DPR, kalau bukan anggota partai lagi engga bisa jadi anggota fraksi,\" tandasnya. **BAGI-BAGI TUGAS Sementara itu, hasil rakornas PDIP menyepakati pembagian wilayah sosialisasi pemenangan capres-cawapres Jokowi-JK. \"Kesepakatan tadi, JK konsen di wilayah timur Indonesia: Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Jokowi konsen di Jawa dan Sumatera,\" kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo seusai rakornas. Menurut Tjahjo, tugas untuk menyosialisasikan pasangan calon juga akan dibagi kepada seluruh ketua partai pendukung pasangan tersebut. \"Nanti Ibu Mega di mana, Surya Paloh di mana, Wiranto di mana, dan Muhaimin di mana juga dibagi semua,\" jelasnya. Pada rakornas kemarin, tegas Tjahjo, seluruh pengurus DPP dan DPD PDIP yang hadir memaparkan secara bersama-sama peta wilayahnya untuk menyosialisasikan pasangan dan efektivitas kampanye pasangan calon dalam waktu 30 hari ke depan. \"Intinya bagaimana menggerakkan pemilih kembali waktu pileg kemarin dan menggerakkan masyarakat yang lainnya,\" ucap dia. Tjahjo menambahkan, rakornas kali ini juga merancang koordinasi hingga sampai level kecamatan yang harus dilakukan empat partai pengusung, yakni PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura. \"Kita rakor juga akan membentuk tim bappilu bersama. Besok (hari ini, red) rapat di kantor Partai Nasdem di Gondangdia jam 13.00 WIB dan juga dihadiri capres-cawapres kita,\" ucapnya mengakhiri pembicaraan. (bay/dyn/agm/dod/c9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: