Rhoma Perkuat Kubu Prabowo-Hatta

Rhoma Perkuat Kubu Prabowo-Hatta

JAKARTA – Kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa langsung tancap gas. Usai mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), kubu pasangan ini menyambangi langsung kediaman Raja Dangdut Rhoma Irama di Jalan Pondok Jaya VI Pela Mampang Jakarta Selatan. Kedatangan Prabowo untuk menyambut dukungan yang diberikan raja dangdut ini kepada dirinya. Prabowo tiba di rumah Rhoma tepat pukul 17.00 Wib. Capres yang juga ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini langsung disambut si Raja Dangdut. Rhoma langsung memeluk Prabowo. ”Akhirnya sampai juga ke sini,” ujar Rhoma menyapa Prabowo. Beberapa pendukung Rhoma yang ada di belakang langsung berteriak ’Allahu Akbar’. Selanjutnya, Rhoma bersama Prabowo dan adiknya, Hasyim Djojohadikusumo, langsung menggelar pertemuan tertutup di salah satu ruangan di dalam rumah. Mereka bertiga diperkirakan membicarakan strategi pemenangan pasangan Prabowo-Hatta untuk Pilpres 9 Juli nanti. Seperti diketahui, setelah Prof Dr Mahfud MD (berita terkait di halaman 1) ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, kini Rhoma juga ditunjuk menjadi salah satu anggota tim pemenangan tersebut. Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof Dr Suhardi. Membelotnya dukungan raja dangdut Rhoma Irama dari PKB yang mencapreskan Joko Widodo alias Jokowi ke Partai Gerindra yang mencapreskan Prabowo Subianto disikapi dingin oleh politisi PKB. Menurut politisi PKB Abdul Kadir Karding, dukungan Rhoma Irama kepada Prabowo sudah diramalkan sejak awal PKB memutuskan untuk mendukung Jokowi. Alasannya, saat Pemilukada DKI Jakarta pada 2012 lalu, Rhoma sudah menolak Jokowi dan memilih untuk mendukung cagub incumbent Fauzi Wibowo alias Foke. Maka kali ini, ketika capresnya adalah Jokowi berhadapan dengan Prabowo, maka sudah bisa diterka kalau Rhoma kembali menolak Jokowi, lantas mendukung Prabowo. Karding juga mengatakan sejak awal bila PKB memilih mendukung Jokowi, maka Rhoma tak akan ikut mendukung. ”Karena sejak awal sudah berbeda pilihannya,” tukas anggota Komisi VI DPR RI ini. Sejak awal komitmen yang muncul antara PKB dengan Rhoma adalah kalau suara PKB dalam Pileg 9 April lalu mencapai 15 persen, maka komitmennya PKB wajib memperjuangkan Rhoma Irama sebagai capres PKB. Namun karena faktanya suara PKB hanya 9,04 persen, maka bukan menjadi kewajiban PKB mencapreskan Rhoma. (ind)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: