Karna Tak Terpancing

Karna Tak Terpancing

Anggap Pertemuan ”Oposisi” Sebagai Dinamika Demokrasi MAJALENGKA – Wakil Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd angkat bicara soal pertemuan sejumlah pimpinan partai politik (parpol) dan tokoh masyarakat yang di antaranya membahas pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). Menurutnya, pertemuan yang dipelopori mantan calon bupati dan wakil bupati pada pemilukada 2008 itu tidak akan menggangu roda pemerintahan dan soliditas dirinya dan Bupati H Sutrisno SE MSi. Wakil Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd kepada Radar, kemarin (12/6) mengatakan, di era demokrasi, reformasi, dan transparansi, sangat terbuka ruang gerak bagi siapa pun untuk bersikap, berpikir, berpendapat, atau memberikan kritik dan saran bagi pemerintahnya. “Termasuk apa yang dilakukan sejumlah pimpinan parpol, tokoh Majalengka, serta mantan calon bupati dan wakil bupati yang sempat menggelar pertemuan tertutup membahas persoalan yang terjadi di Majalengka. Apalagi bertepatan dengan Hari Jadi Majalengka, yang merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan mereka terhadap daerah,” ujar dia. Saling mengingatkan dan saling memberikan wasiat, kata dia, bisa dilakukan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Yang terpenting bagaimana niatan itu bisa dipegang sebagai landasan berpijak dalam melakukan sebuah perbuatan. “Pertemuan tersebut bukan menjadi sebuah persoalan besar. Pasalnya kami memandang, dalam konteks perbaikan bagi Majalengka, terutama dalam memaknai hari jadi Majalengka ke 521, bisa dilakukan siapa saja. Dikatakan, soal pembicaraan mengenai Pemilukada 2013, yang bagi sebagian kalangan dianggap prematur, biarkan saja hal itu terjadi sebagai bagian dari dinamika. “Toh pada dasarnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka tidak akan terpancing dengan hal itu,” sambungnya. Pihaknya justru ingin lebih berkonsentrasi  pada pola pemikiran dan target pencapaian program indeks pembangunan manusia (IPM) dan sejumlah program lainnya, di antaranya penanganan kemiskinan, penangulangan pengangguran, dan kesejahteraan masyarakat. ”Untuk itu, kami mengajak kepada seluruh masyarakat Majalengka, baik para tokoh, pemuka agama, para sesepuh, pemuda, dan partai politik, untuk berjamaah memikirkan apa yang sesungguhnya harus diberikan untuk Majalengka tercinta,” kata dia. (pai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: