Balotelli Korban Rasis Fans

Balotelli Korban Rasis Fans

COVERCIANO – Hari-hari padat akan segera dihadapi Negara kontestan Piala Dunia 2014. Kali ini, giliran Timnas Italia yang mulai menggelar training camp (TC) perdana di markas Coverciano, luar Kota Florence, kemarin (21/5). Namun, latihan TC perdana tersebut sepertinya bukan hari yang menyenangkan bagi Mario Balotelli, penyerang andalan Italia. Balotelli mendapat serangan verbal dari sekumpulan pemuda yang meneriaki mantan striker Manchester City jelang latihan sesi pagi tersebut. Teriakan bernada rasis itu jelas menggangu persiapan Italia yang akan bertarung di Grup D bersama Uruguay, Inggris dan Kosta Rika. Stiker 23 tahun itu yang tampak marah pun berkomentar dengan kejadian tersebut. ”Tak bisa di percaya. Kejadian seperti ini hanya bisa terjadi di Roma dan Florence,” ujar Balotelli yang ditirukan rekan setim Balotelli seperti dikutip Football Italia. Polisi setempat dikabarkan langsung merespons kejadian tersebut dan akan melakukan investigasi. Di sisi lain, pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli menyatakan bahwa dirinya tidak mendengar nyanyian rasis dalam sesi latihan pagi itu. Namun mantan entrenador Fiorentina itu mengaku bahwa nyanyian fans tersebut cukup positif. ”Saya hanya mendengar chant yang bagus dari fans,” katanya. Dalam sesi latihan tersebut, datang juga Don Gabricci, seorang peramal yang dekat dengan Prandelli semasa menangani Fiorentina. ”Saya datang ke Coverciano dan mencoba untuk memberikan nasehat kepada tim,” ujarnya seperti dilansir Rai Sport. Gabricci menyampaikan bahwa bermain bagi timnas Italia, pemain harus bisa menikmati pengalaman luar biasa ini. ”Mereka semua memiliki beban di pundak, tetapi harus dijalani dengan santai dan gembira,” jelasnya. Terkait Balotelli, Gabricci menyatakan bahwa fans muda kadang perlu dimaklumi. ”Pemain harus punya keyakinan positif terhadap orang-orang yang mengililingi mereka,” terangnya. Dalam hal ini, ”peramal” tersebut mencontohkan seorang Alessio Cerci, penyerang Torino yang membutuhkan dukungan spiritual. Seperti diketahui bahwa Cerci gagal mengeksekusi penalti kala timnya melawan Fiorentina. Kejadian itu membuat Torino bermain imbang (2-2) dan gagal mendapat jatah Eropa League. ”Saya mencoba memberikan semangat pada dia (Cerci, red) pada Minggu malam. Dia pemain yang cukup emosional dan sensitif,” terangnya. Namun demikian, Gabricci menjelaskan bahwa Cerci tidak perlu malu atas kesalahannya itu. ”Inilah hidup, ini adalah sepak bola, dan kondisi itu sangat disayangkan. Tetapi dia akan berbuat hal-hal besar di Piala Dunia nanti,” ucapnya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: